tag:blogger.com,1999:blog-86713684750184513612024-03-14T00:49:37.267-07:00KOPGAMINKoperasi Keluarga Bapak AminUnknownnoreply@blogger.comBlogger35125tag:blogger.com,1999:blog-8671368475018451361.post-67638685964338177882014-03-18T08:10:00.000-07:002014-03-18T08:11:18.489-07:00penggabungan nilai<iframe height="480" src="https://docs.google.com/file/d/0B2jMix-1woXENkFyUlhWMk1taFE/preview" width="640"></iframe>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8671368475018451361.post-72482663049916138612012-10-03T06:54:00.001-07:002012-10-03T06:54:41.402-07:00UTS KELAS IX<span xmlns=''><p style='text-align: center'><strong>SMP NEGERI 3 CILIMUS<br /></strong></p><p style='text-align: center'><strong>ULANGAN TENGAH SEMESTER<br /></strong></p><p style='text-align: center'><strong>MATA PELAJARAN IPS<br /></strong></p><p style='text-align: center'><strong>KELAS IX<br /></strong></p><p><br /> </p><p><strong><em>A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!<br /></em></strong></p><p><span style='color:#231f20'>1. Kualitas penduduk suatu negara dapat ditunjukkan dengan hal-hal berikut, <em>kecuali </em>... .<br /></span></p><p><span style='color:#231f20'> a. tingginya tingkat pendidikan c. tingginya angka harapan hidup<br /></span></p><p><span style='color:#231f20'> b. tingginya angka ketergantungan d. tingginya tingkat kesehatan<br /></span></p><p><span style='color:#231f20'>2. Berikut merupakan ciri-ciri negara maju, <em>kecuali ... .<br /></em></span></p><p><span style='color:#231f20'> a. pendapatan perkapita masyarakatnya tinggi c. pertumbuhan ekonomi tinggi<br /></span></p><p><span style='color:#231f20'> b. pertumbuhan penduduk tinggi d. kualitas penduduk tinggi<br /></span></p><p style='margin-left: 21pt'><span style='color:#231f20'>3. Meskipun negara-negara seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab memiliki pendapatan perkapita tinggi, namun secara umum negara-negara tersebuh masih tergolong negara berkembang. Hal tersebut dikarenakan negara-negara tersebut masih menunjukkan karakteristik negara berkembang seperti berikut ini, <em>kecuali </em>... .<br /></span></p><p><span style='color:#231f20'> a. masih banyak penduduknya yang tinggal di pedesaan<br /></span></p><p><span style='color:#231f20'> b. perekonomiannya masih sangat tergantung pada ekspor bahan mentah (minyak)<br /></span></p><p><span style='color:#231f20'> c. masyarakatnya sudah mampu memenuhi kebutuhan primer dan tersier<br /></span></p><p><span style='color:#231f20'> d. memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap bangsa Barat<br /></span></p><p style='margin-left: 21pt'><span style='color:#231f20'>4. Salah satu faktor yang mendorong kemajuan pertanian di Amerika Serikat adalah adanya pengelolaan lahan secara intensif dengan cara pola pertanian per kawasan. Salah satu diantaranya adalah daerah yang disebut dengan istilah <em>"cotton belt" </em>yaitu suatu kawasan untuk ... .<br /></span></p><p><span style='color:#231f20'> a. kawasan gandum musim dingin c. kawasan lahan jagung<br /></span></p><p><span style='color:#231f20'> b. kawasan gandum musim semi d. kawasan lahan kapas<br /></span></p><p style='margin-left: 22pt'><span style='color:#231f20'>5. Berikut ini yang <em>bukan </em>termasuk alasan bahwa negara Singapura termasuk kelompok negara maju adalah ... .<br /></span></p><p><span style='color:#231f20'> a. memiliki tingkat pendapatan perkapita tinggi<br /></span></p><p><span style='color:#231f20'> b. lebih dari 80% penduduknya tinggal di daerah perkotaan<br /></span></p><p><span style='color:#231f20'> c. komoditas ekspor didominasi oleh bangsa-bangsa hasil produksi<br /></span></p><p><span style='color:#231f20'> d. luas negaranya relatif kecil<br /></span></p><p style='margin-left: 21pt'><span style='color:#231f20'>6. Michael Todaro membagi wilayah negara-negara di dunia menjadi kawasan Utara dan kawasan Selatan. Kawasan Utara merupakan sebutan untuk negara-negara maju. Hal tersebut dikarenakan ... .<br /></span></p><p><span style='color:#231f20'> a. sebagian besar negara-negara maju terletak di belahan bumi Utara<br /></span></p><p><span style='color:#231f20'> b. negara-negara maju dilalui garis balik Utara<br /></span></p><p><span style='color:#231f20'> c. Amerika Serikat dan Kanada dekat dengan kutub Utara<br /></span></p><p><span style='color:#231f20'> d. negara-negara di belahan bumi Utara kaya sumber daya alam<br /></span></p><p style='margin-left: 21pt'><span style='color:#231f20'>7. Salah satu faktor yang menunjang, negara Jepang maju di bidang perikanan adalah perairan Jepang yang kaya ikan. Hal tersebut dikarenakan ... .<br /></span></p><p><span style='color:#231f20'> a. Jepang terletak di daerah lintang Utara<br /></span></p><p><span style='color:#231f20'> b. Jepang memiliki iklim yang bervariasi<br /></span></p><p><span style='color:#231f20'> c. adanya pertemuan arus hangat (Kurosyiwo) dan arus dingin (Oyasyiwo)<br /></span></p><p><span style='color:#231f20'> d. Jepang mempunyai teknologi pengolahan ikan yang canggih<br /></span></p><p><span style='color:#231f20'>8. Rendahnya pendapatan perkapita terkait dengan hal-hal berikut, <em>kecuali ... .<br /></em></span></p><p style='margin-left: 9pt'><span style='color:#231f20'> a. minimnya ketersediaan sumber-sumber alam <br /></span></p><p><span style='color:#231f20'> b. rendahnya tingkat pendidikan <br /></span></p><p><span style='color:#231f20'> c. tingginya angka kemiskinan dan pengangguran<br /></span></p><p><span style='color:#231f20'> d. tingginya angka beban ketergantungan<br /></span></p><p style='margin-left: 22pt'><span style='color:#231f20'>9. Salah satu ciri negara-negara berkembang adalah produktivitas masyarakatnya masih didominasi barang-barang primer, hal ini dikarenakan ... .<br /></span></p><p><span style='color:#231f20'> a. keterbatasan fasilitas umum c. miskin kekayaan alam<br /></span></p><p><span style='color:#231f20'> b. kualitas penduduk masih rendah d. sebagian besar penduduk bercorak agraris<br /></span></p><p>10. Dibawah ini adalah Sebab umum terjadinya Perang Dunia II, <strong><em>kecuali</em></strong>….<br /></p><p> a. kegagalan LBB menciptakan perdamaian dunia<br /></p><p> b. adanya politik aliansi<br /></p><p> c. adanya politik balas dendam<br /></p><p> d. Jerman menyerang kota Danzig di Polandia<br /></p><p><span style='font-family:Times New Roman'>11. Negara yang masuk pada Blok Sekutu pada perang dunia II adalah, <strong><em>kecuali</em></strong>….<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman'> a. Perancis c. Inggris<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman'> b. Italia d. Rusia<br /></span></p><p>12. Perang Asia Timur Raya (Perang Pasifik) diawali dengan peristiwa ....<br /></p><p> a. direbutnya kepulauan Marshall di Pasifik<br /></p><p> b. direbutnya kepulauan Solomon oleh Jepang<br /></p><p> c. pemboman Pearl Harbour oleh Jepang<br /></p><p> d. penyerbuan Jepang atas Manchuria<br /></p><p><span style='font-family:Times New Roman'>13. Belanda Menyerah tanpa syarat kepada Jepang di Kalijati Subang pada tanggal…<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman'> a. 1 Maret 1942 c. 8 Maret 1942<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman'> b. 6 Maret 1942 d. 9 Maret 1942<br /></span></p><p style='margin-left: 21pt'>14. Konferensi Postdam tanggal 2 Agustus 1945 adalah perjanjian antara Sekutu dengan Jerman yang isinya antara lain…, <strong><em>kecuali</em></strong>, <br /></p><p> a. Jerman dibagi empat daerah pendudukan<br /></p><p> b.Kota Danzig diberikan kepada Polandia<br /></p><p> c. Kepulauan Kurile dan Shakalin diberikan kepada Rusia<br /></p><p> d. Tokoh NAZI harus dihukum.<br /></p><p>15. Jepang mengadakan propaganda dengan Gerakan 3 A sebenarnya bertujuan untuk ....<br /></p><p> a. mendapat dukungan melawan Sekutu<br /></p><p> b. menghindari perlawanan rakyat Indonesia<br /></p><p> c. melawan pemerintah kolonial Belanda<br /></p><p> d. menekan partai-partai politik di Indonesia<br /></p><p>16. Dibawah ini adalah akibat dari perang dunia II <strong><em>kecuali</em></strong>,<br /></p><p> a. Amerika dan Rusia menjadi Negara Adikuasa<br /></p><p> b. Jepang menjadi Negara maju<br /></p><p> c. Nasionalisme di Asia berkobar<br /></p><p> d. Terjadinya perang dingin antara Amerika Serikat dan Rusia<br /></p><p style='margin-left: 22pt'>17. Latar belakang pemerintah pendudukan Jepang memperbolehkan Majelis Islam A'la Indonesia (MIAI) tetap berdiri adalah ....<br /></p><p> a. MIAI merupakan tangan panjang Jepang<br /></p><p> b. untuk memajukan kegiatan umat Islam<br /></p><p> c. sebagai pendekatan terhadap umat Islam<br /></p><p> d. MIAI banyak berjasa terhadap Jepang<br /></p><p>18. Dibawah ini adalah contoh perjuangan melawan Jepang melalui gerakan bawah tanah….<br /></p><p> a. Gerakan PUTERA<br /></p><p> b. Gerakan kelompok Sutan Syahrir<br /></p><p> c. PETA<br /></p><p> d. MIAI<br /></p><p style='margin-left: 22pt'>19. Berikut ini yang merupakan salah satu factor yang menyebabkan terjadinya konflik antara Indonesia dengan Belanda setelah proklamasi kemerdekaan adalah …<br /></p><ol style='margin-left: 39pt'><li>NICA membantu mengamankan Jepang <br /></li><li>Indonesia membantu Jepang menghadapi Belanda<br /></li><li>NICA berusaha mempersenjatai KNIL<br /></li><li>Indonesia membantu Sekutu menghadapi Belanda<br /></li></ol><p>20. Salah satu tugas pasukan Sekutu di Indonesia (AFNEI) di bawah pimpinan Sir Philip Christison adalah …<br /></p><ol style='margin-left: 39pt'><li>Membebaskan tawanan perang dan interniran sekutu<br /></li><li>Menyerahkan kekuasaan Indonesia kepada Jepang<br /></li><li>Membentuk pemerintahan militer di Indonesia<br /></li><li>Menuntut ganti rugi perang terhadap bangsa Indonesia<br /></li></ol><p>21. Suatu bukti bahwa pemerintah RI tetap tegak berdiri walaupun ibu kota RI dikuasai Belanda pada waktu Agresi Militer Belanda II adalah …<br /></p><ol style='margin-left: 39pt'><li>Presiden Soekarno menjalankan pemerintahan dari pengasingan<br /></li><li>Ibu kota RI di Yogyakarta dikuasai Sri Sultan Hamengkubuono IX<br /></li><li>Dibentuknya pemerintahan darurat di Bukittinggi Sumatera<br /></li><li>Dibentuknya pemerintahan pelarian di New Delhi<br /></li></ol><p><br /> </p><p>22. Dampak serangan umum 1 Maret 1949 bagi perjuangan diplomasi Indonesia di luar negeri adalah….<br /></p><ol style='margin-left: 39pt'><li>Dunia internasional mendukung penyerahan kedaulatan RIS<br /></li><li>Negara-negara simpatisan Indonesia memberi bantuan senjata<br /></li><li>Dukungan internasional terhadap masalah Indonesia meningkat<br /></li><li>Negara-negara di Eropa mendorong Belanda melepaskan Indonesia<br /></li></ol><p><span style='color:#231f20; font-family:Times New Roman'>23. Komisi Tiga Negara beranggotakan negara-negara berikut, <em>kecuali </em>... .<br /></span></p><p><span style='color:#231f20; font-family:Times New Roman'> a. Belgia<br /></span></p><p><span style='color:#231f20; font-family:Times New Roman'> b. Australia<br /></span></p><p><span style='color:#231f20; font-family:Times New Roman'> c. Amerika Serikat<br /></span></p><p><span style='color:#231f20; font-family:Times New Roman'> d. Prancis<br /></span></p><p>24. Konferensi Meja Bundar mempunyai arti penting bagi bangsa Indonesia, yakni…<br /></p><ol style='margin-left: 39pt'><li>Terbentuknya kerjasama Indonesia Belanda<br /></li><li>Indonesia kembali ke Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI)<br /></li><li>Cita-cita bentuk Negara serikat terwujud<br /></li><li>Indonesia mendapat pengakuan kedaulatan<br /></li></ol><p>25. Di antara pernyataan-pernyataan berikut, manakah yang merupakan latar belakang terjadinya peristiwa Bandung Lautan Api pada tanggal 23 Maret 1946?<br /></p><ol style='margin-left: 39pt'><li>Kesalahpahaman antara intruksi pemerintah dengan ultimatum sekutu<br /></li><li>Pasukan TRI tidak sanggup mengendalikan keadaan kota Bandung<br /></li><li>Untimatum Sekutu agar pemerintah membebaskan tawanannya<br /></li><li>Ultimatum Sekutu agar pasukan TRI meninggalkan kota Bandung<br /></li></ol></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8671368475018451361.post-45408797389287030962012-10-03T06:47:00.001-07:002012-10-03T06:47:03.516-07:00hhhhhhh<span xmlns=''><p>Judul<br /></p></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8671368475018451361.post-38277194858657897622012-07-13T06:59:00.000-07:002012-07-13T06:59:57.887-07:00sekretariat kopgamin<br />
<br />Unknownnoreply@blogger.com0Caracas, Cilimus, Indonesia-6.854707 108.518415-6.870472 108.49867400000001 -6.838942 108.538156tag:blogger.com,1999:blog-8671368475018451361.post-4654911661070307002012-07-09T07:18:00.001-07:002012-07-09T07:18:57.771-07:00<br />
<div align="center" class="MsoHeading9" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center;">
</div>
<table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0">
<tbody>
<tr>
<td height="244" width="0"><br /></td>
</tr>
<tr>
<td><br /></td>
<td><br /></td>
</tr>
</tbody></table>
<b><span lang="IN"><br clear="all" style="page-break-before: always;" />
</span></b><br />
<div style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR</span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="color: black; font-size: 12pt;">MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL</span></b><b><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-size: 12pt;"> </span></i></b><b><span lang="IN" style="font-size: 12pt;">( IPS )</span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-size: 12pt;">TINGKAT
SMP, MTs, DAN SMPLB</span></b></div>
<div class="Ajdl">
<span lang="FI" style="font-size: 12pt;">A. Latar
Belakang </span></div>
<div class="Aisi">
<br /></div>
<div class="Aisi">
<span lang="FI">Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> </i>diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai
SMP/MTs/SMPLB. </span><span lang="SV">IPS
mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan
dengan isu sosial. Pada jenjang SMP/MTs mata pelajaran IPS memuat materi
Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta
didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan
bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. </span></div>
<div class="Aisi">
<br /></div>
<div class="Aisi">
<span lang="SV">Di masa yang akan
datang peserta didik akan menghadapi tantangan berat karena kehidupan
masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu mata
pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan
kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan
bermasyarakat yang dinamis.</span></div>
<div class="Aisi">
<br /></div>
<div class="Aisi">
<span lang="SV">Mata pelajaran
IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses
pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat.
Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan memperoleh pemahaman
yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan.</span></div>
<div class="Aisi">
<br /></div>
<div class="Ajdl" style="margin-left: 17.85pt;">
<span lang="SV">B. Tujuan </span></div>
<div class="Aisi" style="margin-left: 17.85pt;">
<span lang="SV">Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut. </span></div>
<div class="A1">
<span lang="SV">1. Mengenal
konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya</span></div>
<div class="A1">
<span lang="SV">2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis
dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri,
memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial</span></div>
<div class="A1">
<span lang="FI">3. Memiliki komitmen dan kesadaran
terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan </span></div>
<div class="A1">
<span lang="FI">4. Memiliki kemampuan berkomunikasi,
bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal,
nasional, dan global.<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> </i></span></div>
<div class="Ajdl">
<br /></div>
<div class="Ajdl">
<span lang="SV">C. Ruang Lingkup </span></div>
<div class="Aisi">
<span lang="SV">Ruang lingkup mata
pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut.</span></div>
<div class="A1">
<span lang="SV">1. Manusia, Tempat, dan Lingkungan </span></div>
<div class="A1">
<span lang="SV">2. Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan</span></div>
<div class="A1">
<span lang="SV">3. Sistem Sosial dan Budaya </span></div>
<div class="A1">
<span lang="SV">4. Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="SV" style="font-size: 11pt;">D. Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .75in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .75in; text-indent: -48.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Kelas VII, Semester
1</span></b><span lang="SV" style="font-size: 11pt;"></span></div>
<div align="center">
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: medium none; margin-left: 5.4pt; width: 589px;">
<tbody>
<tr style="height: 1.4pt; mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="border: solid windowtext 1.0pt; height: 1.4pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 154.1pt;" valign="top" width="205"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: 11pt;">Standar Kompetensi</span></b><span style="font-size: 11pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 1.4pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 287.4pt;" valign="top" width="383"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: 11pt;">Kompetensi Dasar</span></b><span style="font-size: 11pt;"></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 8.4pt; mso-yfti-irow: 1;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 8.4pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 154.1pt;" valign="top" width="205"><div class="MsoNormal" style="margin-left: 12.6pt; tab-stops: .25in; text-indent: -12.6pt;">
<span lang="FI" style="font-size: 11pt;">1.
Memahami lingkungan kehidupan manusia</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 12.6pt; tab-stops: .25in; text-align: justify; text-indent: -12.6pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.6pt; tab-stops: .25in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.6pt; tab-stops: .25in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 8.4pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 287.4pt;" valign="top" width="383"><div class="MsoNormal" style="margin-left: 20.45pt; tab-stops: 20.45pt; text-indent: -20.25pt;">
<span lang="FI" style="font-size: 11pt;">1.1 Mendeskripsikan keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan, dan
dampaknya terhadap kehidupan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 20.45pt; tab-stops: 20.45pt; text-indent: -20.25pt;">
<span style="font-size: 11pt;">1.2 Mendeskripsikan<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> </i>kehidupan pada
masa pra-aksara di Indonesia</span><span lang="FI" style="font-size: 11pt;"></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 3.2pt; mso-yfti-irow: 2;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 3.2pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 154.1pt;" valign="top" width="205"><div class="MsoNormal" style="margin-left: 12.6pt; tab-stops: 12.6pt; text-indent: -12.0pt;">
<span lang="FI" style="font-size: 11pt;">2.
Memahami kehidupan sosial manusia</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .25in; tab-stops: .25in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 3.2pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 287.4pt;" valign="top" width="383"><div class="MsoNormal" style="margin-left: 20.45pt; text-indent: -.25in;">
<span lang="FI" style="font-size: 11pt;">2.1 Mendeskripsikan
interaksi sebagai proses sosial</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 20.45pt; text-indent: -.25in;">
<span lang="FI" style="font-size: 11pt;">2.2 Mendeskripsikan
sosialisasi sebagai proses pembentukan kepribadian</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 20.45pt; text-indent: -.25in;">
<span lang="FI" style="font-size: 11pt;">2.3 Mengidentifikasi
bentuk-bentuk interaksi sosial</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 20.45pt; text-indent: -.25in;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">2.4 Menguraikan proses
interaksi sosial</span><span lang="IN" style="font-size: 11pt;"></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 10.0pt; mso-yfti-irow: 3; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 10.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 154.1pt;" valign="top" width="205"><div class="MsoNormal" style="margin-left: 12.6pt; tab-stops: 12.6pt; text-indent: -12.6pt;">
<span lang="FI" style="font-size: 11pt;">3.
Memahami usaha manusia memenuhi kebutuhan</span><span lang="IN" style="font-size: 11pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 10.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 287.4pt;" valign="top" width="383"><div class="MsoNormal" style="margin-left: 20.45pt; text-indent: -.25in;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">3.1 </span><span lang="IN" style="font-size: 11pt;">Mendeskripsikan manusia
sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral dalam memenuhi kebutuhan </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 20.45pt; text-indent: -.25in;">
<span lang="IN" style="font-size: 11pt;">3.2 Mengidentifikasi
tindakan ekonomi berdasarkan motif dan
prinsip ekonomi dalam berbagai kegiatan sehari-hari</span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .75in; text-indent: -48.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .75in; text-indent: -48.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Kelas VII, Semester
2</span></b><span lang="SV" style="font-size: 11pt;"></span></div>
<div align="center">
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: medium none; margin-left: 5.4pt; width: 581px;">
<tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 2.25in;" valign="top" width="216"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: 11pt;">Standar Kompetensi</span></b><span style="font-size: 11pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 274.0pt;" valign="top" width="365"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: 11pt;">Kompetensi Dasar</span></b><span style="font-size: 11pt;"></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 1;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 2.25in;" valign="top" width="216"><div class="MsoNormal" style="margin-left: 12.6pt; text-indent: -12.0pt;">
<span style="font-size: 11pt;">4. Memahami usaha manusia untuk mengenali perkembangan lingkungannya</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.6pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.6pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.6pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.6pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.6pt; text-indent: -.25in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 274.0pt;" valign="top" width="365"><div class="MsoNormal" style="margin-left: 20.4pt; tab-stops: 18.95pt; text-indent: -20.4pt;">
<span style="font-size: 11pt;">4.1 </span><span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Menggunakan peta, atlas, dan
globe untuk mendapatkan informasi keruangan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 20.4pt; tab-stops: 18.95pt; text-indent: -20.4pt;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">4.2
Membuat sketsa dan peta wilayah yang menggambarkan objek geografi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 20.4pt; tab-stops: 18.95pt; text-indent: -20.4pt;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">4.3
Mendeskripsikan kondisi geografis dan penduduk</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 20.4pt; tab-stops: 18.95pt; text-indent: -20.4pt;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">4.4
Mendeskripsikan gejala-gejala yang terjadi di atmosfer dan hidrosfer, serta dampaknya
terhadap kehidupan</span><span style="font-size: 11pt;"></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 50.0pt; mso-yfti-irow: 2;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 50.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 2.25in;" valign="top" width="216"><div class="MsoNormal" style="margin-left: 12.6pt; text-indent: -12.0pt;">
<span style="font-size: 11pt;">5. Memahami perkembangan masyarakat sejak masa
Hindu-Budha sampai masa Kolonial Eropa</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .25in; tab-stops: .25in; text-indent: -.25in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 50.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 274.0pt;" valign="top" width="365"><div class="MsoFooter" style="margin-left: 20.45pt; tab-stops: .5in; text-indent: -19.75pt;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">5.1
Mendeskripsikan<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> </i>perkembangan
masyarakat, kebudayaan dan pemerintahan pada masa Hindu-Budha, serta
peninggalan-peninggalannya</span></div>
<div class="MsoFooter" style="margin-left: 20.45pt; tab-stops: .5in; text-indent: -19.75pt;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">5.2
Mendeskripsikan perkembangan masyarakat, kebudayaan, dan pemerintahan pada
masa Islam di Indonesia, serta peninggalan-peninggalannya</span></div>
<div class="MsoFooter" style="margin-left: 20.45pt; tab-stops: .5in; text-indent: -19.75pt;">
<span style="font-size: 11pt;">5.3 Mendeskripsikan perkembangan masyarakat,
kebudayaan dan pemerintahan pada masa Kolonial Eropa</span><span lang="IN" style="font-size: 11pt;"></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 50.0pt; mso-yfti-irow: 3; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 50.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 2.25in;" valign="top" width="216"><div class="MsoNormal" style="margin-left: .25in; tab-stops: .25in; text-indent: -.25in;">
<span style="font-size: 11pt;">6.
Memahami kegiatan ekonomi masyarakat</span><span lang="IN" style="font-size: 11pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 50.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 274.0pt;" valign="top" width="365"><div class="MsoFooter" style="margin-left: 20.45pt; tab-stops: .5in; text-indent: -19.75pt;">
<span style="font-size: 11pt;">6.1 Mendeskripsikan pola
kegiatan ekonomi penduduk, penggunaan lahan dan pola permukiman berdasarkan
kondisi fisik permukaan bumi</span></div>
<div class="MsoFooter" style="margin-left: 20.45pt; tab-stops: .5in; text-indent: -19.75pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 11pt;">6.2
Mendeskripsikan kegiatan pokok ekonomi yang meliputi kegiatan konsumsi,
produksi, dan distribusi barang/jasa</span></div>
<div class="MsoFooter" style="margin-left: 20.45pt; tab-stops: .5in; text-indent: -19.75pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 11pt;">6.3
Mendeskripsikan peran badan usaha, termasuk koperasi, sebagai tempat
berlangsungnya proses produksi dalam kaitannya dengan pelaku ekonomi</span></div>
<div class="MsoFooter" style="margin-left: 20.45pt; tab-stops: .5in; text-indent: -19.75pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 11pt;">6.4
Mengungkapkan gagasan kreatif dalam tindakan ekonomi untuk mencapai
kemandirian dan kesejahteraan</span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .75in; text-indent: -48.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Kelas VIII, Semester
1</span></b><span lang="SV" style="font-size: 11pt;"></span></div>
<div align="center">
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: medium none; margin-left: 5.4pt; width: 578px;">
<tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 2.25in;" valign="top" width="216"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: 11pt;">Standar Kompetensi</span></b><span style="font-size: 11pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 271.5pt;" valign="top" width="362"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: 11pt;">Kompetensi Dasar</span></b><span style="font-size: 11pt;"></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 1;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 2.25in;" valign="top" width="216"><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.6pt; text-indent: -18.6pt;">
<span lang="ES" style="font-size: 11pt;">1. Memahami permasalahan sosial berkaitan
dengan pertumbuhan jumlah penduduk</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 17.1pt; tab-stops: .25in; text-align: justify; text-indent: -17.1pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 12.6pt; text-indent: -12.6pt;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 271.5pt;" valign="top" width="362"><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.15pt; text-indent: -18.15pt;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">1.1 Mendeskripsikan
kondisi fisik wilayah dan penduduk </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.15pt; text-indent: -18.15pt;">
<span lang="ES" style="font-size: 11pt;">1.2 Mengidentifikasi
permasalahan kependudukan dan upaya penanggulangannya</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.15pt; text-indent: -18.15pt;">
<span lang="ES" style="font-size: 11pt;">1.3 Mendeskripsikan permasalahan lingkungan
hidup dan upaya penanggulangannya dalam pembangunan berkelanjutan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.15pt; text-indent: -18.15pt;">
<span lang="ES" style="font-size: 11pt;">1.4 Mendeskripsikan
permasalahan kependudukan dan
dampaknya terhadap pembangunan</span><span lang="SV" style="font-size: 11pt;"></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 2;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 2.25in;" valign="top" width="216"><div class="MsoNormal" style="margin-left: 12.45pt; text-indent: -12.45pt;">
<span lang="ES" style="font-size: 11pt;">2. Memahami proses
kebangkitan nasional</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 17.1pt; tab-stops: .25in; text-align: justify; text-indent: -17.1pt;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 271.5pt;" valign="top" width="362"><div class="MsoNormal" style="margin-left: .25in; mso-list: l1 level2 lfo1; tab-stops: list .25in; text-indent: -.25in;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">2.1<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Menjelaskan
proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme Barat, serta pengaruh yang
ditimbulkannya di berbagai daerah </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .25in; mso-list: l1 level2 lfo1; tab-stops: list .25in; text-indent: -.25in;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">2.2<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="FI" style="font-size: 11pt;">Menguraikan
proses terbentuknya kesadaran nasional, identitas Indonesia, dan perkembangan
pergerakan kebangsaan Indonesia</span><span lang="SV" style="font-size: 11pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 19.55pt; text-indent: -18.1pt;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 3;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 2.25in;" valign="top" width="216"><div class="MsoNormal" style="margin-left: 12.6pt; text-indent: -12.6pt;">
<span lang="ES" style="font-size: 11pt;">3. Memahami masalah penyimpangan
sosial</span><span lang="SV" style="font-size: 11pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 271.5pt;" valign="top" width="362"><div class="MsoNormal" style="margin-left: .3in; text-indent: -.3in;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">3.1 Mengidentifikasi berbagai
penyakit sosial (miras, judi, narkoba, HIV/Aids, PSK, dan sebagainya) sebagai
akibat penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 19.55pt; text-indent: -18.1pt;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">3.2 Mengidentifikasi
berbagai upaya pencegahan penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat</span><span lang="IN" style="font-size: 11pt;"></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 4; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 2.25in;" valign="top" width="216"><div class="MsoNormal" style="margin-left: 12.6pt; text-indent: -12.6pt;">
<span lang="ES" style="font-size: 11pt;">4. Memahami kegiatan pelaku
ekonomi di masyarakat</span><span lang="SV" style="font-size: 11pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 271.5pt;" valign="top" width="362"><div class="MsoNormal" style="margin-left: .3in; text-indent: -.3in;">
<span lang="NO-BOK" style="font-size: 11pt;">4.1</span><span lang="IN" style="font-size: 11pt;"> Mendeskripsikan
hubungan antara kelangkaan sumber daya dengan kebutuhan manusia yang tidak
terbatas</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .3in; text-indent: -.3in;">
<span lang="IN" style="font-size: 11pt;">4.2 Mendeskripsikan pelaku
ekonomi: rumah tangga, masyarakat, perusahaan, koperasi, dan negara</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 19.55pt; text-indent: -18.1pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 11pt;">4.3 Mengidentifikasi
bentuk pasar dalam kegiatan ekonomi masyarakat</span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .75in; text-indent: -48.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Kelas VIII, Semester
2</span></b><span lang="SV" style="font-size: 11pt;"></span></div>
<div align="center">
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: medium none; margin-left: 5.4pt; width: 573px;">
<tbody>
<tr style="height: 27.5pt; mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="border: solid windowtext 1.0pt; height: 27.5pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 2.25in;" valign="top" width="216"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: 11pt;">Standar Kompetensi</span></b><span style="font-size: 11pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 27.5pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 268.0pt;" valign="top" width="357"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: 11pt;">Kompetensi Dasar</span></b><span style="font-size: 11pt;"></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 35.6pt; mso-yfti-irow: 1;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 35.6pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 2.25in;" valign="top" width="216"><div class="MsoNormal" style="margin-left: 12.6pt; text-align: justify; text-indent: -12.6pt;">
<span lang="FI" style="font-size: 11pt;">5. Memahami
usaha persiapan kemerdekaan </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 17.1pt; tab-stops: 17.1pt; text-align: justify; text-indent: -17.1pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 17.1pt; tab-stops: 17.1pt; text-align: justify; text-indent: -17.1pt;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 35.6pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 268.0pt;" valign="top" width="357"><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.2pt; text-indent: -18.2pt;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">5.1 </span><span lang="IN" style="font-size: 11pt;">Mendeskripsikan<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> </i>peristiwa-peristiwa sekitar
proklamasi dan proses terbentuknya negara kesatuan Republik<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> </i>Indonesia</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.2pt; text-indent: -18.2pt;">
<span lang="FI" style="font-size: 11pt;">5.2 Menjelaskan proses persiapan kemerdekaan
Indonesia</span><span lang="SV" style="font-size: 11pt;"></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 2;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 2.25in;" valign="top" width="216"><div class="MsoNormal" style="margin-left: 12.6pt; tab-stops: 12.6pt; text-indent: -12.6pt;">
<span lang="FI" style="font-size: 11pt;">6.
Memahami pranata dan penyimpangan sosial</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 17.1pt; tab-stops: 17.1pt; text-indent: -17.1pt;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 268.0pt;" valign="top" width="357"><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.2pt; text-indent: -18.2pt;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">6.1 Mendeskripsikan
bentuk-bentuk hubungan sosial</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.2pt; text-indent: -18.2pt;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">6.2 Mendeskripsikan pranata sosial dalam kehidupan
masyarakat</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 19.45pt; text-indent: -.25in;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">6.3 Mendeskripsikan
upaya pengendalian penyimpangan sosial</span><span lang="IN" style="font-size: 11pt;"></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 3; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 2.25in;" valign="top" width="216"><div class="MsoNormal" style="margin-left: 12.6pt; text-indent: -12.6pt;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">7. Memahami kegiatan
perekonomian Indonesia</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 268.0pt;" valign="top" width="357"><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.2pt; text-indent: -18.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 11pt;">7.1 Mendeskripsikan
permasalahan angkatan kerja dan tenaga kerja sebagai sumber daya dalam
kegiatan ekonomi, serta peranan pemerintah dalam upaya penanggulangannya</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.2pt; text-indent: -18.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 11pt;">7.2 Mendeskripsikan
pelaku-pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.2pt; text-indent: -18.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 11pt;">7.3 Mendeskripsikan fungsi pajak dalam perekonomian
nasional</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 19.45pt; text-indent: -.25in;">
<span lang="IN" style="font-size: 11pt;">7.4 Mendeskripsikan permintaan dan penawaran
serta terbentuknya harga pasar</span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .75in; text-indent: -48.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Kelas IX,
Semester 1</span></b><span style="font-size: 11pt;"></span></div>
<div align="center">
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: medium none; margin-left: 5.4pt; width: 581px;">
<tbody>
<tr style="height: 27.5pt; mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="border: solid windowtext 1.0pt; height: 27.5pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 2.25in;" valign="top" width="216"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: 11pt;">Standar Kompetensi</span></b><span style="font-size: 11pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 27.5pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 274.0pt;" valign="top" width="365"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: 11pt;">Kompetensi Dasar</span></b><span style="font-size: 11pt;"></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 1;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 2.25in;" valign="top" width="216"><div class="MsoNormal" style="margin-left: 17.1pt; tab-stops: .25in; text-indent: -17.1pt;">
<span style="font-size: 11pt;">1. Memahami kondisi perkembangan negara di
dunia </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 17.1pt; tab-stops: .25in; text-indent: -17.1pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 17.1pt; tab-stops: .25in; text-align: justify; text-indent: -17.1pt;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 274.0pt;" valign="top" width="365"><div class="MsoNormal" style="margin-left: 19.55pt; text-indent: -19.55pt;">
<span style="font-size: 11pt;">1.1 Mengidentifikasi ciri-ciri negara berkembang dan
negara maju</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 19.55pt; text-indent: -19.55pt;">
<span style="font-size: 11pt;">1.2 Mendeskripsikan Perang Dunia II (termasuk
pendudukan Jepang) serta pengaruhnya terhadap keadaan sosial, ekonomi, dan
politik di Indonesia</span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 2;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 2.25in;" valign="top" width="216"><div class="MsoNormal" style="margin-left: 12.6pt; text-indent: -12.6pt;">
<span style="font-size: 11pt;">2. Memahami usaha mempertahankan kemerdekaan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 24.6pt; tab-stops: 24.6pt; text-align: justify; text-indent: -24.6pt;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 274.0pt;" valign="top" width="365"><div class="MsoNormal" style="margin-left: 19.55pt; text-indent: -19.55pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 11pt;">2.1 </span><span lang="FI" style="font-size: 11pt;">Mengidentifikasi<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> </i>usaha perjuangan mempertahankan
kemerdekaan Indonesia</span><span lang="IN" style="font-size: 11pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 19.55pt; text-indent: -19.55pt;">
<span lang="FI" style="font-size: 11pt;">2.2 </span><span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Mendeskripsikan<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> </i>peristiwa-peristiwa
politik dan ekonomi Indonesia pasca pengakuan kedaulatan</span><span lang="IN" style="font-size: 11pt;"></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 3;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 2.25in;" valign="top" width="216"><div class="MsoNormal" style="margin-left: 12.6pt; text-indent: -12.6pt;">
<span style="font-size: 11pt;">3. Memahami perubahan sosial budaya</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 24.6pt; tab-stops: 24.6pt; text-indent: -24.6pt;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 274.0pt;" valign="top" width="365"><div class="MsoNormal" style="margin-left: 19.55pt; text-indent: -19.55pt;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">3.1 Mendeskripsikan
perubahan sosial-budaya pada masyarakat </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 19.55pt; text-indent: -19.55pt;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">3.2 Menguraikan tipe-tipe perilaku masyarakat
dalam menyikapi perubahan</span><span lang="IN" style="font-size: 11pt;"></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 4; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 2.25in;" valign="top" width="216"><div class="MsoNormal" style="margin-left: 12.6pt; text-indent: -12.6pt;">
<span style="font-size: 11pt;">4. Memahami lembaga keuangan dan perdagangan internasional</span><span lang="SV" style="font-size: 11pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 274.0pt;" valign="top" width="365"><div class="MsoNormal" style="margin-left: .25in; mso-list: l0 level2 lfo2; tab-stops: list .25in; text-indent: -.25in;">
<span lang="IN" style="font-size: 11pt;">4.1<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-size: 11pt;">Mendeskripsikan
uang dan lembaga keuangan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .25in; mso-list: l0 level2 lfo2; tab-stops: list .25in; text-indent: -.25in;">
<span lang="IN" style="font-size: 11pt;">4.2<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-size: 11pt;">Mendeskripsikan
perdagangan internasional dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 19.55pt; text-indent: -19.55pt;">
<br /></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .75in; text-indent: -48.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Kelas IX,
Semester 2</span></b><span lang="SV" style="font-size: 11pt;"></span></div>
<div align="center">
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: medium none; margin-left: 5.4pt; width: 573px;">
<tbody>
<tr style="height: 27.5pt; mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="border: solid windowtext 1.0pt; height: 27.5pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 168.0pt;" valign="top" width="224"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: 11pt;">Standar Kompetensi</span></b><span style="font-size: 11pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 27.5pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 262.0pt;" valign="top" width="349"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: 11pt;">Kompetensi Dasar</span></b><span style="font-size: 11pt;"></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 1;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 168.0pt;" valign="top" width="224"><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.6pt; text-indent: -.25in;">
<span style="font-size: 11pt;">5. Memahami hubungan
manusia dengan bumi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.6pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.6pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.6pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 17.1pt; tab-stops: .25in; text-indent: -17.1pt;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 262.0pt;" valign="top" width="349"><div class="MsoNormal" style="margin-left: 19.55pt; text-indent: -19.55pt;">
<span lang="ES" style="font-size: 11pt;">5.1 Menginterpretasi
peta tentang bentuk dan pola muka bumi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 19.55pt; text-indent: -19.55pt;">
<span style="font-size: 11pt;">5.2 Mendeskripsikan keterkaitan unsur-unsur
geografis dan penduduk di kawasan Asia
Tenggara</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 19.55pt; text-indent: -19.55pt;">
<span lang="IT" style="font-size: 11pt;">5.3 Mendeskripsikan
pembagian permukaan bumi atas benua dan samudera</span><b><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="ES" style="font-size: 11pt;"></span></i></b></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 35.15pt; mso-yfti-irow: 2;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 35.15pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 168.0pt;" valign="top" width="224"><div class="MsoNormal" style="margin-left: 12.6pt; text-indent: -12.6pt;">
<span style="font-size: 11pt;">6. Memahami usaha mempertahankan Republik Indonesia</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 17.1pt; text-align: justify; text-indent: -17.1pt;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 35.15pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 262.0pt;" valign="top" width="349"><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.6pt; text-indent: -18.6pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 11pt;">6.1 </span><span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Mendeskripsikan
perjuangan bangsa Indonesia merebut
Irian Barat</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 19.55pt; text-indent: -19.55pt;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">6.2 Mendeskripsikan<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> </i>peristiwa tragedi nasional Peristiwa
Madiun/PKI, DI/TII, G 30 S/PKI dan konflik-konflik internal lainnya</span><span lang="IN" style="font-size: 11pt;"></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 35.15pt; mso-yfti-irow: 3; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 35.15pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 168.0pt;" valign="top" width="224"><div class="MsoNormal" style="margin-left: 12.6pt; text-indent: -12.6pt;">
<span style="font-size: 11pt;">7. Memahami perubahan pemerintahan dan kerjasama internasional</span><span lang="IT" style="font-size: 11pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 35.15pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 262.0pt;" valign="top" width="349"><div class="MsoNormal" style="margin-left: 19.45pt; text-indent: -.25in;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">7.1 Menjelaskan
berakhirnya masa Orde Baru dan lahirnya Reformasi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 19.45pt; text-indent: -.25in;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">7.2 Menguraikan
perkembangan lembaga-lembaga internasional dan peran Indonesia dalam
kerjasama internasional</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 19.45pt; text-indent: -.25in;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">7.3 </span><span lang="IT" style="font-size: 11pt;">Menguraikan perilaku masyarakat dalam perubahan
sosial-budaya di era global</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 19.45pt; text-indent: -.25in;">
<span lang="IT" style="font-size: 11pt;">7.4 </span><span lang="IN" style="font-size: 11pt;">Mendeskripsikan
kerjasama antarnegara di bidang ekonomi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 19.55pt; text-indent: -19.55pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 11pt;">7.5 Mengidentifikasi
dampak kerjasama antarnegara terhadap perekonomian Indonesia</span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .25in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 11pt;">E. Arah Pengembangan</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .25in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .25in; text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-size: 11pt;">Standar
kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan
materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk
penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.</span></i></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8671368475018451361.post-52754466206653602492012-05-15T06:11:00.001-07:002012-07-09T07:21:28.737-07:00AD ART KOPGAMINUnknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8671368475018451361.post-13166751566533836412012-04-13T06:49:00.004-07:002012-04-13T06:49:50.444-07:00<h2 style="border-bottom: 1px solid #1974b4; color: #f90a0a;">
APAKAH DATA NUPTK ANDA LENGKAP?</h2>
<div id="infonuptk" style="color: #0976ca; font-size: 14px; font-weight: bold;">
CEK DATA ANDA YANG TELAH IKUT SERTIFIKASI!<br />
CEK DATA ANDA YANG AKAN IKUT SERTIFIKASI!<br />
CEK DATA ANDA TERKAIT TUNJANGAN PROFESI!<br />
CEK DATA ANDA TERKAIT KENAIKAN PANGKAT!<br />
CEK DATA ANDA TERKAIT PENILAIAN KINERJA GURU/GURU DENGAN TUGAS TAMBAHAN!<br />
CEK DATA ANDA TERKAIT PENINGKATAN KOMPETENSI!<br />
DAN LAIN LAIN.<br />
<br />
</div>
<div style="font-weight: bold;">
KUNJUNGI ALAMAT:<br />
<a href="http://118.98.221.43/index.php?id=1&id2=0a" style="color: #f90a0a; font-size: 24px; font-weight: bold;">psdmp.kemdiknas.go.id</a></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8671368475018451361.post-55343383168944109542012-02-27T06:26:00.001-08:002012-02-27T06:26:23.493-08:00<a href="http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/12/02/24/lzvmcu-seni-bertanya-efektif-di-kelas">Seni Bertanya Efektif di kelas</a>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8671368475018451361.post-75541882994726491642012-02-13T18:44:00.000-08:002012-02-13T18:44:17.931-08:00Jurnal Ilmiah DIKTI <a href="http://jurnal.pdii.lipi.go.id/index.php/Daftar-Jurnal-Hasil-Akreditasi-DIKTI.html">klik disini</a><br />
<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8671368475018451361.post-15114695058535365582012-01-17T05:08:00.000-08:002012-01-17T05:08:40.461-08:00<a href="http://id.promotion.yahoo.com/stylefactor/gayarambut-artikel/post/stylefeatures/169/enam-bahan-makanan-yang-menghilangkan-ketombe.html">Enam Bahan Makanan yang Menghilangkan Ketombe</a>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8671368475018451361.post-79681133270100223672012-01-13T06:02:00.000-08:002012-01-13T06:02:42.450-08:00Program Olah Raga Keluarga<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.youtube.com/embed/5y0o6ljH-Ok?feature=player_embedded' frameborder='0'></iframe></div>
<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8671368475018451361.post-11954352871065346242012-01-05T05:35:00.001-08:002012-01-05T05:35:40.239-08:00<br /><b>Televisi Membuat Si Kecil Bodoh</b><br />
<a name='more'></a>Tahu tidak, menjauhkan si kecil dari televisi ternyata malah akan memberinya kesempatan mengembangkan beragam kecerdasan.<br /><br />Saat
menghadapi si kecil yang rewel, kita sering menggunakan cara gampang
yang dianggap "ampuh", yakni mengajaknya nonton teve. Lalu, tak sedikit
orang tua yang merasa bangga bila anaknya mampu menghapal kalimat atau
lagu maupun akting yang didapatnya dari tayangan teve. Apa iya jurus
tersebut memang benar-benar ampuh dalam arti kata sebenarnya? Apakah
kemampuan si kecil menghapal lagu, kalimat, atau akting dari teve
menjadi pertanda si kecil cerdas?<br /><br />Ternyata itu semua justru salah
kaprah dan tidak benar sama sekali. Membiarkan anak nongkrong sepanjang
waktu di depan teve justru membuat kemampuan kerja otaknya jadi tidak
terstimulasi dengan baik. Menurut dr. Adre Mayza, Sp.S. dari Tim
pendidikan Anak Dini Usia (Padu) Universitas Negeri Jakarta dan
Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) kasihan sekali bila anak yang
masih di bawah usia dua tahun sudah dijejali tayangan televisi.<br /><br />Di
rentang usia 0-2 tahun, perkembangan cabang dan jaringan otak sedang
pesat-pesatnya. Nah, dari teve, anak tidak akan mendapat stimulasi yang
optimal bagi perkembangan itu. "Padahal ini akan berlanjut menjadi tidak
terstimulasinya otak anak secara keseluruhan. Efeknya anak akan jadi
manusia pasif. Kasihan, kan?"<br /><br /><strong>HAMBAT JARINGAN</strong><br /><br />Secara
terperinci Adre menjelaskan proses munculnya dampak merugikan tadi.
Oleh karena tayangan teve bersifat audiovisual, dengan menontonnya anak
akan mendapat semua masukan informasi secara bersamaan, baik suara
maupun gambar yang berganti-ganti secara cepat. Nah, saat anak melihat
sesuatu di layar teve berarti ia menangkap bentuk, warna, dan gerak
objek. Bersamaan dengan itu, ia pun mendengar suara yang berkumandang.<br /><br />Sayangnya,
dengan mendapat dua bentuk informasi sekaligus (audio dan visual) dari
teve, pola pikir anak malah jadi tidak terangsang secara keseluruhan.
Pergantian gambar yang begitu cepat membuat rangsangan suara hanya
"numpang lewat". Akibatnya cuma pusat visualnya saja yang terangsang,
sementara pusat pendengarannya kurang.<br />Lain lagi jika anak
mendapatkan stimulasi dengan menggunakan skala prioritas. Contohnya,
jika anak mendengarkan lagu dari radio atau tape, maka menurut Adre,
anak akan terfokus pada kegiatan mendengarkan lagu. Di saat yang sama,
dia akan membayangkan seperti apa, sih, "bentuk" suara tersebut? Kok
bisa, sih, lagu tersebut "menari-nari" alias ada naik turunnya?<br /><br />Itu
semua merangsang otaknya bekerja untuk membayangkan hal-hal tadi.
Dengan kata lain, anak akan terstimulasi mengikuti alunan suara lagu
atau musik yang didengarnya. Hal ini kurang lebih sama dengan yang
terjadi pada bayi. Jika diperdengarkan suara-suara, si bayi pasti akan
mencari-cari sumber suara tersebut.<br /><br />Berbeda dengan anak yang
disuguhi tayangan audiovisual. "Saat itu anak akan diam terpaku
menyaksikan tayangannya yang berganti-ganti secara cepat. Otaknya pun
tidak terstimulasi secara optimal karena yang terstimulasi hanya pusat
visualnya. Padahal di usia ini, semua pusat di otak harus terstimulasi,
mulai pusat visual, pusat pendengaran, sampai pusat gerak."<br /><br />Lewat
stimulasi itulah, Adre bilang, nantinya akan tumbuh cabang-cabang yang
membentuk jaringan di otaknya. Jaringan inilah yang kelak berfungsi
menghubungkan semua pusat tersebut dan inilah yang diharapkan terjadi
melalui proses belajar anak dini usia. Berarti, kalau anak dibiasakan
nonton teve sejak dini, selain hanya pusat visualnya saja yang
terangsang, pada otaknya juga tidak akan terbentuk jaringan-jaringan
yang menghubungkan pusat-pusat yang ada.<br /><br /><strong>CIPTAKAN ANAK UNGGUL</strong><br /><br />Cabang-cabang
neuron yang membentuk jaringan tersebut pada manusia normal jumlahnya
bisa mencapai 100 hingga 200 milyar yang kemudian akan membentuk
jaringan. "Cabang-cabang inilah yang menentukan seseorang kreatif atau
tidak, dan cerdas atau tidak," kata Adre, "Soalnya, cabang-cabang inilah
yang ternyata menentukan kemampuan gerak, kemampuan merespons, dan
kemampuan refleks. Disamping itu, kemampuan daya tangkap dan konsentrasi
anak juga ditentukan oleh rimbun tidaknya cabang-cabang ini, untuk
nantinya mampu membedakan sesuatu, seperti membedakan warna ataupun
bentuk."<br /><br />Pada orang dewasa, cabang dan jaringan di sel-sel neuron
(sel otak) ini banyak sekali. Terlebih pada mereka yang kreatif dan
cerdas. Sedangkan pada anak-anak, jaringan-jaringan yang menghubungkan
pusat-pusat kemampuan di otak belum terbentuk sepenuhnya. Nah, tugas
orang tualah untuk membantu membangun jaringan-jaringan ini supaya
cabang-cabang sel neuron tersebut bisa saling berhubungan dan bisa
menghubungkan pusat-pusat di otak. Caranya, kata Adre, tak ada yang lain
kecuali lewat proses belajar.<br /><br />Yang jelas, proses belajar yang
dimaksud bukanlah menonton televisi. Cara ini sama sekali tidak mampu
menstimulasi secara optimal sel-sel neuron yang jumlahnya milyaran.
Kalau sel-sel neuronnya tidak terstimulasi, tentu saja cabang-cabang
otaknya pun tidak akan tumbuh dengan baik atau tidak bisa berkembang
semuanya. Andaikan satu sel neuron memiliki 5 cabang, misalnya, kalau si
anak gemar menghabiskan waktunya dengan nonton teve, paling-paling
hanya 2 sel yang berkembang. Sayang sekali, kan, jika sebetulnya
kemampuan anak bisa mencapai 5, tapi yang berkembang hanya 2.<br /><br />Bila
jaringan-jaringan sel neuron di otak terjalin secara optimal, dampaknya
bakal menguntungkan. Anak tersebut akan tumbuh menjadi anak yang baik
dalam perilaku ataupun sikapnya. Sementara sosialisasi dan interaksinya
dengan lingkungan pun akan baik pula. Menurut Adre, anak-anak seperti
ini biasanya akan bersikap ramah dan rendah hati, serta mau mendengar
pendapat orang lain. Dengan kata lain, IQ, EQ, SQ, maupun CQ-nya
berkembang baik.<br /><br />Tidak susah, kok, memberikan stimulasi yang
tepat, yakni hindarilah pemberian banyak konsep dan masukan dalam waktu
bersamaan seperti halnya gambar dan suara yang berganti-ganti di teve.
Sayang, kan, jika pembelajaran yang kita berikan kepada anak hanya
merangsang pusat visual saja.<br /><br />Hindari pula pembelajaran berupa
gerakan tanpa berpikir yang hanya dapat merangsang pusat gerak.
Misalnya, menggoyang-goyangkan tangan secara acak tanpa bertahap.
"Sedangkan jika kita melakukan gerakan sambil berpikir, maka akan ada
dua pusat di otak yang terang-sang. Kalau kita mampu merang-sang dua
pusat ini, berarti kita telah membentuk sistem atau jaringan, dan inilah
yang harus kita ajarkan kepada anak," ujar Adre.
<div class="left pr_5 pt_5 font11 c_abu">
<strong>Sumber :</strong></div>
<a href="http://www.tabloid-nakita.com/" target="_blank"><img align="absmiddle" alt="Tabloid Nakita" border="0" height="30" src="http://assets.kompas.com/data/photo/logo/logo_nakita.gif" /></a>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8671368475018451361.post-84895523069735222352012-01-05T05:27:00.000-08:002012-01-05T05:27:41.691-08:00<b>Kiat Agar Otak Tetap Tajam Sampai Tua</b><br />
<a name='more'></a><br /><br />
<strong>JAKARTA, KOMPAS.com - </strong>Saat memasuki usia 30-an,
kemampuan berpikir seseorang bisa saja mulai menurun. Bahkan menginjak
usia 60-an, penuaan sel-sel saraf dalam otak tak bisa terhindarkan,
sehingga kerap memicu terjadinya kepikunan atau demensia.<br /><br />Meski
proses penuaan ini tidak dapat dihindari, namun ada upaya yang dilakukan
supaya kepikunan dapat dihindari atau setidaknya ditunda. Menurut para
ahli, kepikunan dapat dihindari dengan membiasakan gaya hidup sehat dan
melakukan stimulasi kognitif agar sel-sel otak terus aktif. Dengan
begitu, sel-sel saraf akan terus menghasilkan zat neurotransmitter yang
dibutuhkan otak.<br /><br />Nah..supaya kemampuan otak Anda terpelihara
sampai tua. Ada baiknya Anda melakukan beberapa aktivitas di bawah ini
disesuaikan dengan usia.<br /><br /><u><strong>Usia 30-an:</strong></u><br /><br /><strong>Flossing setiap hari :</strong><br />Kebiasaan
menyukai permen dan melupakan flossing ada kesamaannya. Keduanya
sama-sama berkontribusi menimbulkan plak pada gigi, dan juga ternyata
sangat buruk pada otak anda. <br /><br />“Plak di antara gigi dapat
menyebabkan reaksi imun yang dapat menyerang arteri, sehingga tak dapat
mengirim nutrisi yang vital ke sel otak,” ucap Michael Roizen, MD,
penulis <em>YOU-The Owner’s Manual: An Insider’s Guide to the Body that Will Make You Healthier and Younger.</em> Lalu apa solusinya? Lakukan <em>flossing</em> setiap hari saat mengawali aktivitas di pagi hari.<br /> <br /><br /><strong>Makan ikan :</strong><br />
Tengoklah ke laut untuk memberi "makan" otak Anda makan. DHA, sejenis
asam lemak omega 3 yang dapat ditemukan di salmon, ikan trout, dan
beberapa makanan fortifikasi, seperti yoghurt dapat meningkatkan daya
ingat anda. <br /><br />“DHA menurunkan peradangan arteri dan meningkatkan
perbaikan lapisan pelindung di sekitar saraf, “ kata Dr. Roizen.
“Hasilnya, berkaitan dengan umur, berkurangnya penurunan ingatan,
berkurangnya penyakit Alzheimer, depresi, dan pikiran yang lebih cepat.”<br /> <br /><strong><u>Usia 40-an </u></strong><br /><strong>Curi mainan Si Kecil </strong>:<br />
Ada versi baru Kubus Rubik yang pernah anda cintai sewaktu kecil.
Bentuknya tiga dimensi seperti 360 derajat dan ini sangat baik untuk
otak di setiap umur, karena dapat mempertajam kemampuan menyelesaikan
masalah, ucap ahli psikologi saraf, Karen Spangenberg Postal, PhD, yang
juga presiden Massachusetts Psychological Association. <br /><br />Kuncinya :
Saat anda bermain, anda bekerja dengan memori, strategi dan ketrampilan
spasial yang dibutuhkan untuk meningkatkan kesehatan otak. Bagaimana
kalau anda frustasi bermain Kubus? Jangan khawatir: setiap permainan
yang menuntut anda berpikir akan sangat membantu.<br /> <br /><strong>Sempatkan olahraga </strong>:<br />Paculah
detak jantung anda tiga kali dalam seminggu selama 20 menit. Bahkan
hanya dengan berjalan kaki, akan memasok otak Anda dengan oksigen dan
membantunya menumbuhkan sel baru. <br /><br />"Latihan aerobik dua hingga
tiga kali sama efektifnya seperti aktivitas latihan otak,” ucap Sam
Wang, PhD, Professor ilmu saraf di Princeton University dan penulis<em> Welcome to Your Brain: Why You Lose Your Car Keys but Never Forget How to Drive dan Other Puzzles of Everyday Life.</em> <br /><br />Tak masalah jika anda tak punya waktu untuk ke <em>gym</em> pada akhir minggu. <br />Penelitian terbaru menunjukkan, olahraga sedang hingga berat meski <br />hanya sekali seminggu (misalnya joging akhir pekan) dapat membuat<br />anda 30 persen mempertahankan fungsi kognitif anda seperti usia anda. <br /><br /><strong>Mulailah klub bridge </strong>:<br />Jika
Anda bosan dengan klub buku dan lelah dengan pesta malam, permainan
kartu bridge cepat dianjurkan oleh para dokter. Kombinasi strategi dan
memori pada bridge menantang otak untuk mempelajari informasi baru dan
melatih sel-sel sehingga tidak mati, ucap Dr Postal. Bersosialisasi
sambil bermain kartu pun memberi penyegaran bagi otak, yang tak dapat
ditawarkan pada permainan solo. <br /><br /><strong><u>Umur 50an ke atas </u></strong><br /><br /><strong>Pakailah sumpit </strong><br />
Penelitian menunjukkan bahwa dengan melibatkan sel-sel saraf di ujung
jari secara langsung merangsang otak Anda," kata Maoshing Ni, PhD,
penulis <em>Second Spring: Dr. Mao’s Hundreds of Natural Secrets for Women to Revitalize and Regenerate at Any Age. </em><br /><br />Memakai
sumpit, merajut, atau bermain dengan pen atau pensil di antara jemari
anda, dapat membantu otak dengan meningkatkan peredaran darah. <br /><br /><strong>Bermain video game </strong> <br />Anda
tak perlu merasa terlalu tua bermain Wii atau permainan lainya yang
melatih otak.”Saat ada sesuatu yang baru dalam video game, anda akan
merangsang berbagai bagian otak yang biasanya tidak anda gunakan dari
hari ke hari," kata Reon Baird, PhD, ahli psikologi saraf dari Long
Beach Memorial Medical Center. <br /><br /><strong>Hati-hati dengan Obat-obatan </strong><br />Hati-hati
menggunakan pil tidur atau penghilang rasa sakit. Penelitian di
Clinical Interventions in Aging menunjukkan obat-obatan tanpa resep
dapat menyebabkan “kerusakan kognitif” seperti kebingunan pada orang
paruh baya. Obat yang dikenal sebagai <em>diphenhydramine</em> (banyak
terdapat pada obat alergi dan penghilang rasa sakit pada malam hari)
memiliki efek “anticholinergic”, yang memblok hubungan antar sel saraf.
<br />
<div class="left pr_5 pt_5 font11 c_abu">
<strong>Sumber :</strong></div>
<div class="left pt_5 c_abu01_kompas2011 font13">
Times of India</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8671368475018451361.post-14783022365154969732012-01-05T05:23:00.001-08:002012-01-05T05:23:05.915-08:00<b>Tidur itu Harus Mimpi</b><br />
<a name='more'></a><br /><br />
<strong>KOMPAS.com —</strong> Banyak orang mengeluh lelah meski baru
bangun tidur. Mereka kurang tidur karena tidak tahu cara tidur yang
benar. Padahal, tidur yang kurang dan buruk kualitasnya bisa menimbulkan
banyak penyakit. Lalu, yang belum banyak diketahui adalah tidur itu
ternyata harus bermimpi. Tidur mimpi ini rupanya punya kaitan dengan
kecerdasan dan kemampuan berkonsentrasi.<br /><br />Bermimpi itu penting.
Rugi kalau orang tidur tanpa mimpi. Demikian diungkapkan dr Andreas
Arman Prasadja, RPSGT, ahli tidur dari RS Mitra Kemayoran, Jakarta. Ada
kalanya memang kita lupa pada mimpi yang terjadi saat tidur. Namun, tak
sedikit orang yang mengingat dengan jelas mimpinya. Nah, kalau Anda
mengingat mimpi Anda, cobalah catat.<br /><br />"Ya sebagai bahan perenungan bagi kita. Selain juga berguna untuk pengembangan diri," ujar dokter yang mendapat sertifikasi<em> sleep technologist </em>dari Sydney University ini. <br /><br /><strong>Emosi terpendam</strong><br />Banyak
seniman menghasilkan mahakarya dengan menuangkan isi mimpinya ke dalam
tulisan, misalnya seperti Mary Shelley's Frankenstein. Dari mimpi pula
seseorang bisa mendapatkan inspirasi untuk menjawab permasalahan yang
sedang dihadapi.<br /><br />Mimpi adalah perjalanan alam bawah sadar manusia
ketika sedang beristirahat. Mimpi juga menjadi manifestasi atas segala
emosi yang tidak bisa keluar ketika seseorang dalam kondisi sadar.
Karena itu, sifat mimpi ini sangat personal.<br /><br />Freud percaya bahwa
mimpi adalah saluran pengaman bagi emosi-emosi terpendam yang tidak
dapat diekspresikan di saat terjaga. Emosi atau perasaan-perasaan yang
ditekan selama terjaga dapat dikeluarkan secara sehat lewat mimpi.<br /><br />Mimpi yang oleh banyak peneliti disebut <em>sleep mentation</em>,
misalnya, berhubungan erat dengan emosi. "Ini artinya kualitas mimpi
dipengaruhi oleh keadaan emosi sebelum tidur," ucap dr Ade, sapaannya.<br /><br />Seseorang
yang sedang cemas sering bermimpi buruk hingga mengganggu proses tidur
dan terbangun di tengah malam. Seseorang yang sering bermimpi buruk
belum tentu menderita depresi atau cemas berlebih. Bisa saja ini akibat
hobinya menonton film horor.<br /><br />Yang perlu diperhatikan, tekan dr
Ade, apa yang terjadi dalam mimpi yang bersifat aneh dan tidak nyata.
Namun, emosi yang terjadi sungguh-sungguh nyata. Contohnya, jika
bermimpi bertemu kekasih, ketika bangun, hati Anda akan berbunga-bunga.
Sebaliknya, jika mimpi bertemu teroris, saat bangun, jantung masih
berdebar-debar.<br /><br /><strong>Konsolidasi ingatan</strong><br />Dari
pemeriksaan tidur diketahui bahwa mimpi berasal dari bagian otak yang
disebut pons yang berada di dasar otak. Dari sana gelombang otak
menyebar ke beberapa bagian otak.<br /><br />Yang menarik, dari pemeriksaan
dijumpai bahwa bagian otak yang diaktifkan untuk mengerjakan suatu tugas
selama terjaga diaktifkan kembali saat mimpi. Ini artinya, tidur mimpi
berperan dalam konsolidasi memori.<br /><br />Proses konsolidasi memori ini terjadi secara selektif selama tidur. Hobson dan rekan-rekan menyimpulkan bahwa tidur <em>rapid eye movement</em>
(REM)—atau mata bergerak-gerak cepat dalam kondisi terpejam—berperan
dalam konsolidasi memori atau ingatan visual dan emosional. Sementara
tidur non-REM lebih pada pikiran-pikiran tanpa visualisasi.<br /><br />Guna
mengetahui seseorang bermimpi atau tidak, dilakukan perekaman EEG saat
tidur. Ketika subyek penelitian berada di fase tidur REM dan dia
dibangunkan, umumnya ia akan ingat kalau sedang bermimpi. Sementara itu,
kalau seseorang dibangunkan pada tahap tidur lain, ingatannya tentang
mimpi tidak begitu baik.<br /><br />Tidak seperti janin yang 100 persen
tidurnya berada dalam fase REM maupun bayi baru lahir yang 50 persen
tidurnya ada di fase REM, orang dewasa fase REM-nya hanya 20-25 persen.
Tidur di fase REM ini memang sangat penting bagi tumbuh kembang bayi dan
anak. Sebab di saat tidur, hormon pertumbuhan penting akan
dikeluarkan. <br /><br />Fase REM juga penting bagi orang dewasa.
Sedemikian pentingnya fase REM itu sehingga ketika seseorang sedang
kurang tidur dan kemudian tidur, otak langsung masuk ke tahap tidur R,
tanpa melewati arsitektur tidur semestinya. Kondisi ini disebut SOREM
atau <em>sleep onset </em>REM. <br /><br />"Keadaan ini pula yang menjelaskan terjadinya <em>sleep paralysis</em>
atau kelumpuhan saat tidur yang di Indonesia dikenal sebagai tindihan,"
papar dr Ade. Karena itu, kecukupan jumlah tidur harus terjaga. <br /><br /><strong>Bugar saat bangun</strong><br />Tidur
yang bermutu ditandai rasa segar dan bugar ketika bangun. Jika yang
terjadi sebaliknya, Anda merasa loyo saat bangun di pagi hari atau
mengantuk seharian meski sudah merasa cukup tidur, itu menjadi pertanda
bahwa tidur Anda tidak bermutu.<br /><br />Cara untuk menilai tidur Anda
cukup dan berkualitas atau tidak adalah dengan melihat kesehatan kulit.
"Orang yang tidur cukup dan berkualitas kulitnya lebih bagus karena
proses regenerasi sel berjalan dengan baik," ujar lulusan FK Universitas
Atmajaya ini.<br /><br />Daya tahan tubuh akan bekerja dengan baik dan meningkat bila kita cukup tidur.<br />Rata-rata
waktu tidur yang dibutuhkan orang dewasa sekitar 8 jam per hari. Kalau
jumlah ini tidak dipenuhi, setiap kekurangan waktu tidur akan menjadi
utang. Namanya utang, tentu akan menjadi beban bagi tubuh. Untuk
melunasinya bisa dengan menyiasati waktu tidur.<br /><br />Karena itu,
menurut dr Ade, lumrah saja jika orang tertidur di kereta, bus, atau
kendaraan lain. Itu artinya, mereka memanfaatkan waktu dengan baik untuk
tidur. dr Ade juga sangat menyarankan orang dewasa untuk tidur siang.<br /><br />"Tidur
siang bagi orang dewasa itu normal. Cukup 15 menit. Itu sudah bisa
mencapai satu siklus tidur sehingga ketika bangun tubuh terasa lebih
segar," katanya.<br /><br /><strong>(GHS/Diana Yunita Sari)</strong>
<br />
<div class="left pr_5 pt_5 font11 c_abu">
<strong>Sumber :</strong></div>
<a href="http://www.gayahidupsehatonline.com/" target="_blank"><img align="absmiddle" alt="Tabloid Gaya Hidup Sehat" border="0" height="30" src="http://assets.kompas.com/data/photo/logo/logo_gayahidupsehat.gif" /></a>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8671368475018451361.post-80137037156353892872012-01-05T05:17:00.001-08:002012-01-05T05:17:48.400-08:00<b>10 Terbaik Untuk Kecerdasan</b><br />
<a name='more'></a><br /><br />
INGIN anak Anda cemerlang di sekolah? Cobalah untuk memperhatikan
dengan jeli kebutuhan gizi dan nutrisi mereka setiap hari. Selain itu,
ada baiknya pula memasukan 10 jenis makanan terbaik berikut ini.
Makanan yang dijuluki "Brain Food" ini diyakini dapat merangsang
pertumbuhan sel-sel otak, memperbaiki fungsinya, meningkatkan daya ingat
dan konsentrasi berpikir anak-anak.<br /><br /><strong>1. Salmon</strong><br />Ikan
berlemak seperti salmon merupakan sumber terbaik asam lemak omega-3 -
DHA and EPA - yang keduanya penting bagi pertumbuhan dan perkembangan
fungsi otak. Riset terbaru juga menunjukkan bahwa orang yang memperoleh
asupan asam lemak lebih banyak memiliki pikiran lebih tajam dan mencatat
hasil memuaskan dalam uji kemampuan. Menurut para ahli walaupun tuna
mengandung asam omega-3, namun ikan ini tidaklah sekaya salmon.<br /><br /><strong>2. Telur</strong><br />Telur
dikenal sebagai sumber penting protein yang relatif murah dan harganya
cukup terjangkau. Bagian kuning telur ternyata padat akan kandungan
kolin, suatu zat yang dapat membantu perkembangan memori atau daya
ingat. <br /><br /><strong>3. Selai kacang</strong><br />"Kacang tanah
(peanut) dan selai kacang merupakan salah satu sumber vitamin E.
Vitamin ini merupakan antioksidan yang dapat melindungi
membran-membran sel saraf. Bersama thiamin, vitamin E membantu otak dan
sistem saraf dalam penggunaan glukosa untuk kebutuhan energi.<br /><br /><strong>4. Gandum murni</strong><br />Otak
membutuhkan suplai atau sediaan glukosa dari tubuh yang sifatnya
konstan. Gandum murni memiliki kemampuan untuk mendukung kebutuhan
tersebut. Serat yang terkandung dalam gandum murni dapat membantu
mengatur pelepasan glukosa dalam tubuh. Gandum juga mengandung vitamin B
yang berfungsi memelihara kesehatan sistem saraf.<br /><br /><strong>5. Oat/Oatmeal</strong><br />Oat
merupakan salah satu jenis sereal paling populer di kalangan anak-anak
dan kaya akan nutrisi penting bagi otak. Oat dapat menyediakan energi
atau bahan bakar untuk otak yang sangat dibutuhkan anak-anak mengawali
aktivitasnya di pagi hari. Kaya akan kandungan serat, oat akan menjaga
otak anak terpenuhi kebutuhannya di sepanjang pagi. Oat juga merupakan
sumber vitamin E, vitamin B, potassium dan seng -- yang membuat tubuh
dan fungsi otak berfungsi pada kapasitas penuh.<br /><br /><strong>6. Berry</strong><br />Strawberry,
cherry, blueberriy dan blackberry. Secara umum, semakin kuat warnanya,
semakin banyak nutritisi yang di kandungnya. Berry mengandung
antioksidan kadar tinggi, khususnya vitamin C, yang berfaedah mencegah
kanker.<br /><br />Beberapa riset menunjukkan mereka yang mendapatkan
ekstrak blueberry dan strawberry mengalami perbaikian dalam fungsi daya
ingatnya. Biji dari buah berri ini juga ternyata kaya akan asam lemak
omega-3.<br /><br /><strong>7. Kacang-kacangan</strong><br />Kacang adalah
makanan spesial sebab makanan ini memiliki energi yang berasal dari
protein serta karbohidrat kompleks. Selain itu, kacang kaya akan
kandungan serat, vitamin dan mineral. Kacang juga makanan yang baik
untuk otak karena mereka dapat mempertahankan energi dan kemampuan
berpikir anak-anak pada puncaknya di sore hari jika dikonsumsi saat
makan siang.<br /><br />Menurut hasil penelitian, kacang merah dan kacang
pinto mengandung lebih banyak asal lemak omega 3 daripada jenis kacang
lainnya -- khususnya ALA - jenis asal omega-3 yang penting bagi
pertumbuhan dan fungsi otak .<br /><br /><strong>8. Sayuran berwarna</strong><br />Tomat,
ubi jalar merah, labu, wortel, bayam adalah sayuran yang kaya nutrisi
dan sumber antioksidan yang akan membuat sel-sel otak kuat dan sehat.<br /><br /><strong>9. Susu dan Yogurt</strong><br />Makanan
yang berasal dari produk susu mengandung protein dan vitamin B tinggi.
Dua jenis nutrisi ini penting bagi pertumbuhan jaringan otak,
neurotransmitter dan enzim. Susu dan yogurt juga bisa membuat perut
kenyang karena kandungan protein dan karbohidratnya sekaligus menjadi
sumber energi bagi otak.<br /><br />Penelitian terbaru mengindikasikan bahwa
anak-anak dan remaja membutuhkan lebih banyak vitamin D bahkan 10 kali
dari dosis yang direkomendasikan. Vitamin D adalah vitamin yang juga
penting bagi sistem saraf otot dan siklus hidup sel-sel manusia secara
keseluruhan.<br /><br /><strong>10. Daging sapi tanpa lemak</strong><br />Zat
besi adalah jenis mineral esensial yang akan membantu anak-anak tetap
berenergi dan berkonsentrasi di sekolag. Daging sapi tanpa lemak adalah
salah atu sumber makanan yang mengandung banyak zat ebsi. Dengan
hanya mengonsumsi 1 ons per hari, maka tubuh Anda akan terbantu dalam
penyerapan zat besi darai sumrbe lainnya. Daging sapi juga mengandung
mineral seng yang dapat membantu memelihara daya ingat .<br /><br />Khsusus
bagi yang vegetarian, Anda dapat memanfaatkan kacang hitam dan burger
kedelai sebagai pilihan. Kacang-kacangan adalah adalah sumber penting
zat besi nonheme -- tipe zat besi yang membutuhkan vitamin C untuk di
serap oleh tubuh . Mengonsumsi tomat , jus jeruk, strawberry dan
kacang-kacangan juga dapat dipilih sebagai upaya mencukupi kebutuhan
zat besi.
<br />
<div class="left pr_5 pt_5 font11 c_abu">
<strong>Sumber :</strong></div>
<div class="left pt_5 c_abu01_kompas2011 font13">
<a href="http://www.webmd.com/" target="_blank">WebMD</a></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8671368475018451361.post-26762214616352105602012-01-05T05:15:00.001-08:002012-01-05T05:15:57.081-08:00<b>Membentuk Anak Cerdas Sejak Hamil</b><br />
<strong>KOMPAS.com - </strong><br />
<a name='more'></a>Ibu sangat besar perannya dalam
membentuk kecerdasan anak, sejak masih dalam kandungan sampai lahir.
Ibu harus mengerti betul soal gizi buat dirinya maupun bayi yang telah
lahir. Supaya bayi selain sehat juga bertumbuh tingkat kecerdasannya.<br /><br />Otak
terletak di dalam tengkorak yang berhubungan langsung dengan sumsum
tulang belakang, serta membentuk suatu sistem saraf pusat. Dibandingkan
dengan seluruh berat badan, berat otak hanya mencapai 2 – 3 persen. <br /><br />Tetapi
peranan otak sangat besar dalam kehidupan sehari hari. Meskipun
beratnya sangat kecil, tetapi kebutuhannya akan oksigen dan glukosa,
paling banyak dibandingkan dengan organ organ lainnya.<br /><br />Pada orang
dewasa, diperlukan 600 mililiter oksigen (25 persen dari total konsumsi
oksigen oleh tubuh) dan 100 mililiter glukosa per menit. Kebutuhan
sebanyak itu harus dibawa oleh satu liter darah (20 persen dari seluruh
darah yang dikeluar¬kan jantung setiap menit) yang mengalir ke otak. <br /><br />Terhentinya
aliran darah selama tiga menit saja dapat mengakibatkan kerusakan sel
otak, sedangkan aliran darah yang berhenti selama lebih dari sembilan
menit akan mengakibatkan kematian. <br /><br />Susunan otak sangat rumit,
tetapi secara sederhana dapat dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu otak
besar (cerebrum) dan otak kecil (cerebellum). Otak besar merupakan 70
persen dari seluruh isi otak, serta bertanggungjawab terhadap tingkat
kecerdasan dan kemampuan berpikir kita. <br /><br />Dalam otak besar
inilah, informasi yang diterima oleh organ penginderaan diolah,
disimpulkan dan ditanggapi. Otak kecil bervolume kira kira 10 persen
dari seluruh otak, berfungsi sebagai pengontrol koordinasi dan
keseimbangan.<br /><br /><strong>Tingkat Kecerdasan</strong><br />Kecerdasan
adalah suatu kemampuan mental yang dibawa oleh individu sejak lahir,
untuk menyesuaikan diri dalam lingkungan yang baru serta memecahkan
permasalahan permasalahan secara cepat dan tepat. <br /><br />Tingkat
kecerdasan anak sangat ditentukan oleh keadaan otak dan dipengaruhi oleh
banyak faktor, seperti: sifat genetis, lingkungan (fasilitas, sosial
ekonomi keluarga), motivasi dan status gizinya. Kepandaian seseorang
dapat diukur dengan alat electro encephalogram (EEG), alat positron
emission tomography (PET) dan tes IQ.<br /><br />Alat EEG dapat menangkap
dan mencatat gelombang arus yang dipancarkan oleh otak. Sedangkan alat
PET, mencatat reaksi otak terhadap suatu permasalahan. Otak yang
cerdas, hanya memerlukan sedikit reaksi untuk memecahkan masalah.
Sedangkan yang kurang cerdas, tampak akan mengerahkan hampir semua
bagian otaknya untuk menjawab permasalahan yang sama.<br /><br />Tes IQ
sejak lama telah dipakai. Tes ini sebagai salah satu cara untuk menduga
tingkat kecerdasan seseorang. Orang orang yang terkenal, terbukti
memiliki IQ yang tinggi. <br /><br />Misalnya, Albert Einstein yang sangat
ahli dalam bidang fisika, matematika dan juga pemain biola yang sangat
piawai itu memiliki IQ 172 (72 persen lebih tinggi dari orang
kebanyakan). <br /><br />Demikian juga dengan Henri Poincare, seorang ahli
matematika yang terkenal karena ketajaman intuisinya tercatat memiliki
IQ di atas 200. Plato, Michael Angelo, Mozart dan tokoh tokoh lainnya,
telah dicatat sejarah sebagai pemilik IQ yang tinggi serta ahli dalam
bidangnya masing masing.<br /><br />Menurut Tirtonegoro (1984), tingkat
kecerdasan seseorang menyebar secara normal mulai dari yang paling
rendah sampai yang paling tinggi, yaitu: 1 persen cacat berat/idiot (IQ
0 25), 2 persen cacat agak berat/imbesil (IQ 25 50), 20 – 25 persen
cacat ringan /debil (IQ 50 75) dan lamban belajar (IQ 75 85), 50 –
55 persen rata rata/normal (IQ 90 110), 20 – 25 persen superior (IQ
110 125), 2 persen sangat superior/gifted (IQ 125 140), dan 1 persen
genius (IQ 140 200). <br /><br />Perkembangan otak manusia dimulai sejak
ia masih berupa janin di dalam kandungan. Oleh karena itu para ibu hamil
dituntut untuk senantiasa menciptakan status gizi yang baik dan
pera¬watan yang memadai, agar bayi yang kelak dilahirkan mengalami
proses tumbuh kembang yang optimum.<br /><br /><strong>Kekurangan Energi </strong><br />Keadaan
gizi ibu ibu hamil sangat erat hubungannya dengan berat badan bayi yang
akan dilahirkan. Ibu ibu hamil adalah salah satu kelompok masyarakat
yang sangat rawan terhadap masalah masalah gizi, terutama masalah
kekurangan energi dan protein (KEP). Bayi yang dilahirkan oleh para ibu
dengan kondisi KEP, akan mempunyai berat badan lahir rendah (BBLR) yaitu
kurang dari 2,5 kg. <br /><br />Kondisi BBLR akan sangat berpengaruh
terhadap perkem¬bangan kesehatan anak selanjutnya. Selain kekurangan
gizi, bayi yang baru lahir tersebut juga akan mengalami kemunduran
perkembangan otak. Hal ini akan berakibat terjadinya penurunan
kemam¬puan belajar dan kemampuan akademik pada usia yang lebih lanjut.
Selain itu, bayi BBLR mempunyai kemungkinan meninggal sebelum usia satu
tahun, 17 kali lebih besar dibandingkan dengan anak yang dilahirkan
dengan berat badan normal. <br /><br />Ibu-ibu hamil yang cukup gizi akan
mengalami pertambahan berat badan rata rata sebesar 12,5 kg selama 9
bulan kehamilannya dan akan melahirkan bayi dengan berat badan rata rata
3,3 kg. Untuk mencapai kondisi tersebut, ibu hamil harus cukup
mengonsumsi bahan bahan makanan sumber energi, protein, vitamin dan
mineral.<br /><br />Rata rata tambahan energi yang diperlukan selama masa
kehamilan, adalah 80.000 kilokalori. Jumlah tersebut terbagi atas 150
kilokalori per hari selama trimester (tiga bulan) pertama, 350
kilokalori per hari selama trimester kedua dan ketiga masa kehamilan. <br /><br />Tambahan
protein yang diperlukan untuk mencapai keadaan normal tersebut adalah
925 gram, yaitu rata rata 3,3 gram per hari selama masa kehamilannya.
Tambahan protein yang diperlukan selama trimester pertama, kedua dan
ketiga masing masing 1,2; 6,1 dan 10,7 gram per hari. Selain itu
diperlukan juga tambahan vitamin dan mineral yang dapat diperoleh dari
sayuran dan buah-buahan. <br /><br />Kondisi KEP pada ibu ibu hamil, sudah
barang tentu akan berpengaruh besar terhadap anatomi otak bayi yang
kelak dilahirkan. Yaitu menyangkut berat otak, jumlah sel otak dan besar
sel otak. Telah diketahui bahwa anatomi otak sangat berhubungan erat
dengan tingkat kecerdasan anak di kemudian hari. <br /><br />Hal lain yang
juga perlu diperhatikan adalah konsumsi asam lemak tidak jenuh ganda
rantai panjang (PUFA). Termasuk ke dalam kelompok PUFA adalah asam lemak
Omega-3 dan asam lemak Omega-6. <br /><br />Asam lemak Omega-3 yang umumnya terdapat pada lemak ikan laut, terdiri dari asam lemak linolenat, asam eikosapentanoat (<em>eicosapentanoic acid</em> = EPA) dan asam dokosaheksanoat (d<em>ocosahexanoic acid</em>
= DHA), yang masing-masing terdiri dari 3,5 dan 6 buah ikatan rangkap.
Asam lemak Omega-6 yang umumnya terdapat pada lemak biji-bijian,
terdiri dari asam linolenat dan asam arakhidonat. <br /><br />Asam lemak
Omega-3, khususnya DHA, telah diketahui sangat besar peranannya dalam
perkembangan otak. Sehingga keberadaannya sangat diperlukan pada masa
pertumbuhan otak seseorang, yaitu sejak masa janin hingga usia 2 tahun
setelah kelahiran. <br /><br />Selain diperoleh dari ikan dan minyak ikan
laut, saat ini beberapa industri pangan telah melakukan penambahan asam
lemak DHA ke dalam susu untuk ibu hamil, maupun susu formula bayi. @<br /><strong><br />Prof. DR. Made Astawan<br />Dosen di Departemen Teknologi<br />Pangan dan Gizi-IPB</strong>
<br />
<div class="left pr_5 pt_5 font11 c_abu">
<strong>Sumber :</strong></div>
<a href="http://www.gayahidupsehatonline.com/" target="_blank"><img align="absmiddle" alt="Tabloid Gaya Hidup Sehat" border="0" height="30" src="http://assets.kompas.com/data/photo/logo/logo_gayahidupsehat.gif" /></a>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8671368475018451361.post-63026842330100016402012-01-05T05:13:00.001-08:002012-01-05T05:13:50.887-08:00<b>Mau Otak Encer? Jadilah Orang Aktif</b><br />
<a name='more'></a><br />
<strong>JAKARTA, KOMPAS.com — </strong>Mengembangkan kecerdasan atau
inteligensia tidak hanya dengan membaca, menghitung, atau mengingat.
Semua aktivitas, termasuk bergaul, olahraga, bermain, mampu meningkatkan
kerja otak. Makin aktif dalam banyak hal, makin encer otak kita.<br /><br />Kita
sering mengaitkan sifat pelupa dengan usia tua. Padahal, faktanya tak
selalu demikian. Di satu perusahaan kecil saja bisa ada dua teman yang
sering lupa. Kalau tidak ketinggalan kunci kendaraan, jam tangan,
kacamata, ya biasanya telepon genggam. Yang satu sudah berusia lebih
setengah abad, jadi banyak orang memakluminya. Yang seorang lagi? Belum
30 tahun! <br /><br />Ya memang. Seiring bertambahnya usia, akan menurun
pula fungsi tubuh, semisal reaksi refleks menurun, kulit tidak lagi
kencang, pigmen rambut menipis sehingga beruban, otot mengempis dan tak
kenyal lagi.<br /><br />Hal yang sama juga terjadi pada otak. Khususnya mulai usia 45 tahun, otak akan kehilangan sekitar 50.000 sel setiap hari dari <em>cerebral cortex</em>, yaitu bagian otak yang paling pintar. Kemampuan <em>hippocampus</em>, wilayah otak tempat memproses memori, juga mulai menurun. <br /><br />Pada
usia 70-an, volume otak mengalami penurunan 10 persen tiap 10 tahun. Di
usia 80 tahun, penurunan volume otak mencapai 20 persen.<br /><br /><strong>Seperti kulit jeruk</strong><br />Bentuk
otak manusia tidaklah menarik. Lapisan luar tampak keriput menyerupai
kulit jeruk yang sudah layu dan kelihatan bagai jalanan kecil yang
berputar-putar. Itulah labirin saraf yang ruwet dengan pembuluh darah
dan miliaran sel supermini yang disebut neuron.<br /><br />Neuron atau
sel-sel otak ini mirip gurita dengan nukleus dan sejumlah besar tentakel
yang menyebar ke segala arah. Setiap tentakel memiliki ribuan tonjolan
mirip bantalan pengisap, yang juga menuju segala arah.<br /><br />Neuron
bekerja sedemikian rupa dengan fungsi yang berbeda-beda. Ada tiga bagian
khusus neuron yang mengatur cara kerjanya. Pertama, tindakan yang
berhubungan dengan dunia luar seperti melihat pemandangan, mendengarkan
musik, merasakan panasnya sinar matahari, menyentuh buku, atau mengecap
makanan.<br /><br />Kedua, hal-hal yang berkaitan dengan otot, gerakan, dan
sebagainya. Ketiga, yang berkaitan dengan kemampuan berpikir, mengingat,
membayangkan, dan berimajinasi. <br />Seorang pakar neuron dan Direktur
The Royal Institution, London, Prof Susan Greenfild menyebutkan bahwa
satu neuron dapat mengirimkan transmisi kimia 500 kali dalam satu detik.
Sementara tiap transmisi memiliki fungsi yang berbeda. <br /><br />Yang terpenting adalah perlu adanya informasi <em>auto-dialing</em>
yang teratur atau tetap untuk membentuk sistem saraf. Jaringan
komunikasi sistem saraf inilah yang menandai kemampuan intelektualitas
seseorang. Semakin banyak tonjolan tentakel dan semakin rapat, makin
cepat pula terjadinya transmisi pesan antarsel otak. <br /><br />Bila tidak
ada masalah atau hambatan dalam pembentukan jaringan saraf (misalnya
akibat obat bius, infeksi virus, dan malanutrisi), kecuali karena usia
tentu saja, kita perlu sadar bahwa proses penyusutan volume otak
bukanlah sesuatu hal yang patut dikhawatirkan. <br /><br /><strong>Tak seperti komputer</strong><br />Sama
seperti organ lain, misalnya otot, bila tidak dilatih penggunaannya,
kemampuan otak akan menurun drastis. Sebaliknya, otak yang sering
digunakan akan lebih kuat. Tidak seperti komputer yang memiliki
keterbatasan, otak justru kian tajam bila diasah dan ditambah data
terus-menerus.<br /><br />Seperti bank data, lapisan atas otak (neokorteks),
tempat bersemayamnya inteligensia, terbuat dari 15 juta sel otak yang
saling berinteraksi dalam aliran listrik yang bergerak cepat. Setiap
informasi yang disimpan di lapisan atas otak segera akan dilapisi oleh
cairan otak yang disebut <em>myelin</em>. <em>Myelin</em> berperan penting dalam mengingat kembali data tersebut.<br /><br />Sama seperti jaringan saraf, makin sering proses mengingat dan berpikir diulang, makin tebal lapisan <em>myelin</em> yang terbentuk. Akibatnya, makin tinggi pula kemampuan untuk mengingat. Bila tidak diulang atau digunakan, lapisan <em>myelin</em> bisa hilang. <br /><br /><strong>Otak kiri dan kanan</strong><br />Otak
memiliki dua belahan, kiri dan kanan. Kedua bagian ini secara biologis
memiliki struktur identik dan bekerja harmonis. Namun, fungsinya sangat
berbeda dan mengatur bagian tubuh yang berlainan pula.<br /><br />Otak kiri
mengendalikan tubuh bagian kanan dan otak kanan mengendalikan tubuh
bagian kiri. Luka pada otak kiri bisa menyebabkan kelumpuhan pada tubuh
bagian kanan, dan sebaliknya. <br /><br />Otak kiri mengurus soal angka,
logika, organisasi, dan hal lain yang memerlukan pemikiran rasional,
alasan-alasan dengan pertimbangan deduktif dan analitis. Bagian ini
digunakan untuk berpikir tentang hal yang sifatnya matematis dan ilmiah.<br /><br />Sementara
otak kanan mengurus wilayah pemikiran abstrak yang penuh imajinasi,
misalnya warna, ritme, musik, dan proses pemikiran lain yang butuh
kreativitas, orisinalitas, daya cipta, dan bakat artistik. Pemikiran
otak kanan lebih santai, kurang terikat oleh parameter ilmiah dan
matematis.<br /><br />Semula kecerdasan hanya dikaitkan dengan penguasaan
dalam bidang akademik, yang terbatas pada kemampuan membaca, menulis,
dan aritmatika. Padahal, ketiga kemampuan ini adalah kerja otak kiri
saja. <br /><br />Sementara kemampuan melukis, musik, olahraga, dan lainnya
tidak dianggap sebagai kecerdasan. Tak heran kalau banyak ahli otak
menyatakan, sebagian besar orang tidak mengoptimalkan kemampuan otak
mereka.<br /><br />Sinergi di antara kedua belahan otak ini akan
menghasilkan otak sejenius otak orang-orang macam Albert Einstein,
Leonardo Da Vinci, Thomas Alfa Edison, Beethoven, dan lain-lain.<br /><br />Pantas saja kalau penulis buku <em>The Unschooled Mind: How Children Think and How Schools Should Teach </em>(Basic Books, 1991)<em> </em>dan<em> Multiple Intelligences: The Theory in Practice </em>(Basic Books, 1993)<em>,</em>
Prof Howard Gardner dari Harvard University, menyebutkan bahwa
inteligensia manusia itu meliputi inteligensia linguistik, logis
matematis, visual spatial, kinestetik, musikal, naturalis,
interpersonal, dan intrapersonal. <br /><br />Kedelapan intelegensi ini bisa
dan perlu dilatih sehingga otak kita bisa bekerja optimal. Sudah diberi
yang bagus harus dimanfaatkan, bukan? <strong>@ Abdi Susanto</strong>
<br />
<div class="left pr_5 pt_5 font11 c_abu">
<strong>Sumber :</strong></div>
<a href="http://www.gayahidupsehatonline.com/" target="_blank"><img align="absmiddle" alt="Tabloid Gaya Hidup Sehat" border="0" height="30" src="http://assets.kompas.com/data/photo/logo/logo_gayahidupsehat.gif" /></a>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8671368475018451361.post-32232269303989185592012-01-05T05:11:00.000-08:002012-01-05T05:11:36.930-08:00<b>Inilah Cara Mempertajam 8 Intelegensia Anda</b><br />
<a name='more'></a><br />
<strong>JAKARTA, KOMPAS.com — </strong>Prof Howard Gardner dari
Harvard University menyebutkan bahwa inteligensia manusia meliputi
inteligensia linguistik, logis matematis, visual spatial, kinestetik,
musikal, naturalis, interpersonal, dan intrapersonal. <br /><br />Kedelapan
inteligensia ini bisa dan perlu dilatih sehingga otak kita bisa bekerja
optimal. Semua jenis inteligensia ini bisa dioptimalkan dengan latihan
banyak hal yang berbeda-beda. Pemanfaatan delapan inteligensia ini
berarti menyeimbangkan kemampuan otak kanan dan kiri. <br /><br /><strong>1. Inteligensia linguistik.</strong>
Dipertajam dengan banyak membaca, melakukan permainan kata, misalnya
pelesetan, berpuisi, berlatih diskusi, dan mengungkapkan sesuatu.<br /><br /><strong>2. Inteligensia logis matematis.</strong>
Dimaksimalkan dengan membuat rencana rinci anggaran belanja dan
pendapatan pribadi, keluarga, atau perusahaan, menghitung setiap ada
kesempatan atau apa pun latihan daya ingat yang terkait dengan bilangan.<br /><br /><strong>3. Inteligensia visual spasial.</strong> Diasah dengan latihan mencorat-coret, menggambar, membaca peta, bermain <em>jigsaw</em>,
membongkar benda dan memasang kembali, melakukan apresiasi seni,
membuat diagram saat menjelaskan gagasan, membuat denah daerah atau
rumah.<br /><br /><strong>4. Inteligensia kinestetik.</strong> Ditempa
dengan melakukan olah fisik secara teratur, membuat prakarya, berlatih
menari atau berdansa, berlatih mengekspresikan diri dengan gerakan
tangan atau bahasa tubuh lain.<br /><br /><strong>5. Inteligensia musik. </strong>Dikembangkan
dengan berlatih memainkan alat musik, menyanyi dengan suara tidak
sumbang, mengingat irama lagu, bersiul atau menggumamkan irama lagu,
mengingat bunyi tertentu.<br /><br /><strong>6. Inteligensia naturalis.</strong>
Dilatih dengan mencintai binatang, mengenal berbagai nama jenis pohon,
bunga, tanaman, mempelajari cara kerja tubuh, kehidupan margasatwa,
meminati isu-isu sosial, psikologi, biologi, ekologi, dan
mempelajarinya.<br /><br /><strong>7. Inteligensia interpersonal.</strong>
Dikembangkan dengan bergaul, meminati olahraga tim seperti sepak bola,
basket, bridge, membina persahabatan, berlatih berorganisasi, belajar
bekerja sama dengan orang lain. <br /><br /><strong>8. Inteligensia intrapersonal. </strong>Dilatih
dengan mencari waktu untuk menyendiri, merefleksikan hidup,
mengembangkan minat dan hobi, mencoba memahami diri, menetapkan visi dan
misi pribadi, mengikuti berbagai latihan untuk mengembangkan diri. <br /><br />Melatih
otak tidak sekadar mengingat. Justru dengan berbagai macam kegiatan
yang kita jalani setiap hari, otak akan semakin berkembang karena otak
adalah pusat aktivitas dan hidup manusia. Aktiflah selalu, makin aktif
makin encer otak Anda.<strong> @ abd</strong>
<br />
<div class="left pr_5 pt_5 font11 c_abu">
<strong>Sumber :</strong></div>
<a href="http://www.gayahidupsehatonline.com/" target="_blank"><img align="absmiddle" alt="Tabloid Gaya Hidup Sehat" border="0" height="30" src="http://assets.kompas.com/data/photo/logo/logo_gayahidupsehat.gif" /></a>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8671368475018451361.post-47571727235425904172012-01-05T05:09:00.000-08:002012-01-05T05:09:55.330-08:00<b>Kemampuan Berbahasa Menentukan Kecerdasan</b><br />
<a name='more'></a><br />
<strong>KOMPAS.com - </strong>Memang, pertumbuhan kecerdasan anak
dapat dilihat dari kemampuan berbahasanya. Bila perkembangan bahasanya
baik, biasanya intelektualnya pun akan baik. Sebaliknya, bila lambat
maka intelektualnya pun akan lambat.<br />
Meskipun, ada faktor lain
yang juga perlu diperhatikan, yaitu perkembangan motorik kasar, halus,
dan perkembangan sosial. "Tapi yang paling menentukan bagus tidaknya
perkembangan intelektual adalah normalnya perkembangan bahasa dan visual
motor," jelas dr. Widodo Judarwanto, SpA.<br /><br />Bila terjadi gangguan
yang menyebabkan anak terlambat perkembangan bahasanya maka orang tua
perlu mendeteksinya sejak dini. Sebab bila terlambat akan mengakibatkan
gangguan yang lebih berat. "Untuk itu kita perlu mengetahui, di usia
berapa anak mulai bisa bergumam, merespon, mengucapkan kata, dan
seterusnya," ujar Widodo di acara hasil kerja sama nakita dengan PT
Endrass Perdana Film.<br /><br />Di usia 0 sampai 2 minggu biasanya anak
akan mengeluarkan bunyi gumaman, misal "ammmm." Usia 2 bulan vokalnya
bertambah satu, misal "auuu." Usia 3 bulan mulai dapat merespon bunyi.
Mendekati 4 bulan bertambah lagi vokal dan konsonan, misal, "aguuu".
Usia 4-6 bulan bahasa bisa dilihat dengan teriakan dan bunyi mengoceh.<br /><br />Kemudian,
kata pertama yang harus timbul dari anak, sekitar usia 7-8 bulan, misal
da-da-da. 9-12 bulan dia mulai mengerti kata yang diucapkannya, semisal
dia memanggil mama atau papanya. 15 bulan, harus sudah bisa 4-5 kata.
Dan di usia 2 tahun, dia harus punya 20-50 perbendaharaan kata.<br /><br />Bila
pada kenyataanya kemampuan anak bertolak belakang dengan usianya maka
perlu diwaspadai. Apalagi bila sampai umur 10 minggu atau 2,5 bulan
tersenyum saja bayi tidak bisa, itu sudah menunjukkan keterlambatan yang
cukup berat. Sebab, senyum adalah awal reaksi terhadap lingkungan di
sekitarnya. Bila di usia tersebut responnya belum muncul sangat mungkin
berpengaruh pada intelektualnya dan berlanjut pada keterlambatan bicara.<br /><br />Penyebab
keterlambatan berbahasa sangat beragam. Yang sering terjadi adalah
retardasi mental, gangguan pendengaran, stimulus yang kurang, dan
gangguan saat di kandungan. Faktor lain, karena adanya gangguan pada
organ bicara, seperti gangguan lidah, gigi, bibir sumbing, dll.<br /><br />Sebenarnya,
stimulasi dapat dilakukan orang tua untuk menghindari keterlambatan
bicara dan berbahasa. Stimulasi ini dapat dilakukan sejak janin, misal,
dengan musik atau dengan sentuhan. Setelah lahir, bisa dengan kontak
mata, sentuhan, dan latihan-latihan. "Selain itu, karena kemampuan
berbahasa sangat berhubungan dengan otak tentunya nutrisi pun perlu
diperhatikan."
<br />
<div class="left pr_5 pt_5 font11 c_abu">
<strong>Sumber :</strong></div>
<a href="http://www.tabloid-nakita.com/" target="_blank"><img align="absmiddle" alt="Tabloid Nakita" border="0" height="30" src="http://assets.kompas.com/data/photo/logo/logo_nakita.gif" /></a>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8671368475018451361.post-82364155791865459892012-01-05T05:06:00.000-08:002012-01-05T05:06:18.284-08:00<b>Misteri Kecerdasan Terungkap</b><br />
<a name='more'></a><br />
<strong>KOMPAS.com — </strong>Ternyata, bukan area otak tertentu yang
membuat seseorang disebut pandai atau bodoh. Yang terpenting adalah
kekuatan dan kecepatan koneksi antarbagian otak. Bahkan, bagus tidaknya
koneksi antarbagian otak tertentu menentukan kecerdasan.<br /><br />”Kecerdasan sebenarnya mengandalkan hubungan spesifik di dalam otak dan koneksi ini terjadi antara <em>gray matter</em> (korteks otak yang berisi sel saraf) dan <em>white matter </em>(sumsum otak) atau koneksi serat saraf,” kata Jan Glascher, ketua peneliti. <br /><br />Ia
menambahkan, seseorang bisa disebut cerdas apabila bagian otak frontal
(yang berhubungan dengan daya pikir, daya ingat, dan emosi) memiliki
koneksi yang baik dengan bagian lobus parietal. <br /><br />Menanggapi teori
tersebut, Keith Young, ketua peneliti bidang psikiatri dan ilmu
perilaku dari Texas A&M Health Science College of Medicine,
mengatakan, hasil penelitian tersebut tak terduga, tetapi menegaskan
pentingnya hubungan antarbagian otak.<br /><br />Selama ini orang menganggap
orang yang pintar akan unggul di semua bidang. ”Orang menganggap
kecerdasan bersifat umum. Jika Anda bagus di bidang matematika, Anda
akan hebat pula dalam bahasa Inggris,” kata Young.<br /><br />”Hasil riset
tidak menunjukkan orang yang cerdas akan pandai dalam berbagai bidang,”
ungkap Glascher. Dalam risetnya, ia meneliti 241 pasien yang mengalami
kerusakan otak. Peneliti lalu memetakan tempat kerusakan tersebut dan
melakukan tes IQ.<br /><br />”Dengan demikian, kita bisa melihat secara
tepat bagian otak yang berkaitan dengan penurunan kemampuan dengan
melakukan tes sehingga kita bisa tahu apakah bagian otak itu penting
untuk kecerdasan umum,” kata Glascher.<br /><br />Pada penelitian awal,
Glascher dan timnya menemukan bahwa jaringan antarbagian otak juga
penting untuk daya ingat. ”Makin baik koneksi antar-otak, makin besar
daya ingat Anda. Ini berbeda dengan persepsi orang sebelumnya yang
mengatakan orang cerdas adalah orang yang punya kapasitas daya ingat
besar,” katanya.<br />
<br />
<div class="left pr_5 pt_5 font11 c_abu">
<strong>Sumber :</strong></div>
<div class="left pt_5 c_abu01_kompas2011 font13">
HealthDay News</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8671368475018451361.post-16412992381637048812012-01-05T05:02:00.000-08:002012-01-05T05:02:20.248-08:00<b>Apa Gaya Belajar Anak Anda?</b><br />
<a name='more'></a><br /><br />
<strong>KOMPAS.com - </strong>Tidak semua orang memproses informasi
dengan cara yang sama. Itu sebabnya kita perlu mengetahui bagaimana gaya
bekerja otak diterjemahkan ke dalam gaya belajar yang berbeda-beda
pula. Para orangtua dapat mengetahui potensi dan gaya belajar anak
secara detil dengan melakukan tes potensi dan bakat anak.<br />
Dengan
mengenal perbedaan gaya-gaya yang mendasar ini, orangtua dan guru akan
lebih mudah menemukan referensi gaya belajar yang paling efektif untuk
anak atau siswa didiknya. Menurut para pakar, ada beberapa model gaya
belajar :<br />
<strong>1. Tipe VISUAL</strong><br />Ini merupakan
kecenderungan gaya belajar dengan menggunakan indera penglihatan. Pada
model gaya belajar ini, informasi data visual terbagi menjadi data
berupa teks (tulisan, huruf, angka, simbol) dan berupa gambar (foto,
diagram).<br /><br /><strong>Ciri anak tipe Visual:</strong><br />Lebih mudah
ingat dengan melihat, lebih suka membaca, saat mendapat petunjuk untuk
melakukan sesuatu, biasanya akan melihat orang lain melakukan dulu baru
kemudian dia sendiri yang bertindak. Anak dalam kelompok ini juga dapat
duduk tenang saat belajar di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa
merasa terganggu.<br /><br />Kendala dari tipe visual antara lain tak suka
berbicara di depan kelompok dan tak suka mendengarkan orang lain, tahu
apa yang harus dikatakan tapi tak bisa mengungkapkan dengan kata-kata,
serta tulisan tangannya berantakan sehingga tak terbaca. Anak dari
kelompok visual juga biasanya kurang mampu mengingat informasi yang
disampaikan secara lisan.<br /><br /><strong>Cara menstimulasi:</strong><br />Gunakan
beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasi atau materi
pelajaran. Perangkat grafis bisa berupa film, slide, ilustrasi, coretan,
atau kartu-kartu gambar berseri yang bisa dipakai untuk menjelaskan
informasi secara berurutan. Mintalah anak untuk menghapal dengan
membayangkan obyek atau materi yang sedang dipelajarinya.<br /><br /><strong>2. Tipe AUDITORY</strong><br />Tipe
Auditory merupakan kecenderungan gaya belajar dengan menggunakan indera
pendengaran. Pada model gaya belajar ini informasi terbagi menjadi data
berupa bahasa dan nada. <br /><br /><strong>Ciri anak tipe Auditory:</strong><br />Mudah
ingat dari apa yang didengarnya dan didiskusikannya. Senang dibacakan
atau mendengarkan, lebih suka menuliskan kembali sesuatu, senang membaca
dengan suara keras, bisa mengulangi apa yang didengarnya, senang
diskusi, bicara atau menjelaskan panjang lebar. Anak dengan tipe
auditory pada umumnya menyenangi seni musik dan mudah mempelajari bahasa
asing.<br /><br />Kendala anak dengan tipe auditory antara lain cenderung
banyak omong, tak bisa belajar dalam suasana berisik atau ribut, apalagi
bila anak memiliki konsentrasi yang lemah. Anak juga lebih
memperhatikan informasi yang didengarnya, jadi kurang tertarik
memperhatikan hal-hal baru di lingkungannya.<br /><br /><strong>Cara menstimulasi:</strong><br />Bekali anak dengan <em>tape recorder</em>
untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah.
Libatkan anak dalam kegiatan diskusi, coba bacakan informasi, kemudian
meringkasnya dengan bentuk lisan dan direkam untuk selanjutnya
diperdengarkan dan dipahami. <br /><br /><strong>3. Tipe KINESTETIK</strong><br />Kecenderungan
gaya belajar dengan menggunakan indera tubuh. Pada model gaya belajar
kinestetik, informasi terbagi menjadi data berupa gerakan dan sentuhan.<br /><br /><strong>Ciri anak tipe Kinestetik:</strong><br />Gemar
menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya, suka mengerjakan segala
sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif, banyak gerak fisik
dan memiliki koordinasi tubuh yang baik, menyukai kegiatan/permainan
yang menyibukkan secara fisik, lebih suka mendemonstrasikan sesuatu
daripada menjelaskan.<br /><br />Kendalanya, anak sulit mempelajari hal-hal
yang abstrak, tak bisa belajar di sekolah-sekolah yang bergaya
konvensional di mana guru menjelaskan dan anak duduk diam. Kapasitas
energi anak cukup tinggi, sehingga bila tidak disalurkan akan
berpengaruh terhadap konsentrasi belajarnya.<br /><br /><strong>Cara menstimulasi:</strong><br />Bersekolah pada sekolah yang menganut sistem <em>active learning </em>di
mana siswa banyak terlibat dalam proses belajar. Dengan begitu,
kemampuannya dapat berkembang optimal. Untuk siswa yang memiliki
kapasitas energi berlebih, sebaiknya diberikan aktivitas fisik, seperti
kegiatan olahraga atau kesenian. Salurkan energi dengan memberikan
kebebasan beraktivitas sebelum belajar, sehingga anak bisa duduk tenang
selama belajar.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8671368475018451361.post-58465599870536432172012-01-05T05:00:00.000-08:002012-01-05T05:00:20.202-08:00<b>10 Trik agar Belajar Anda Efektif</b><br />
<a name='more'></a><br /><br />
<strong>KOMPAS.com </strong>- Mungkin ada yang memercayai bahwa
kesuksesan dalam belajar datang dengan sendirinya. Tak salah memang,
ketika ada yang meraih kesuksesan dalam studinya, padahal ia terlihat
tidak melakukan usaha yang sangat keras. Akan tetapi, kebanyakan pelajar
justru meraih kesuksesan dengan mengembangkan dan mengaplikasikan
kebiasaan belajar yang efektif? Nah, 10 trik berikut ini mungkin bisa
jadi panduan bagi Anda yang tengah mencari cara terbaik dalam belajar.<br /><br /><strong>1. Jangan mencoba untuk memaksakan belajar dalam satu sesi</strong><br /><br />Biasanya,
para pelajar yang sukses selalu meluangkan waktu belajarnya lebih
pendek dan jarang memaksakan mempelajari seluruhnya dalam satu atau dua
sesi. Kuncinya, belajarlah dengan konsisten dan lakukan secara reguler
meskipun dalam waktu singkat.<br /><br /><strong>2. Rencanakan saat Anda akan belajar</strong><br /><br />Jika
ingin sukses dalam belajar, susunlah jadwal dengan waktu yang spesifik
selama sepekan. Dan cobalah untuk tegas dengan jadwal yang telah Anda
buat. Mereka yang belajar secara sporadis, biasanya tidak berperforma
sebaik pelajar yang telah mengatur waktu belajarnya dengan disiplin.<br /><strong><br />3. Belajarlah pada waktu yang sama</strong><br /><br />Tidak
hanya apakah penting untuk merencanakan jadwal kapan harus belajar,
tetapi, Anda juga belajar untuk konsisten dengan rutinitas belajar
harian. Ketika Anda belajar pada waktu yang sama setiap hari dan setiap
minggu, maka hal itu akan menjadi bagian yang rutin dalam kehidupan
Anda. Secara mental dan emosional, Anda akan lebih mempersiapkan diri
saat sesi belajar tiba dan tentunya lebih produktif. <br /><strong><br />4. Setiap kegiatan belajar harus memiliki tujuan yang spesifik</strong><br /><br />Menganggap
sederhana belajar tanpa arahan yang jelas tidak akan efektif. Anda
perlu tahu dengan jelas apa yang Anda butuhkan dalam setiap kesempatan
belajar. Sebelum mulai belajar, aturlah tujuan dari belajar yang Anda
lakukan. Hal ini akan mendukung tujuan akademik secara keseluruhan.<br /><br /><strong>5. Jangan pernah menunda belajar</strong><br /><br />Adalah
hal yang sangat mudah umum untuk membatalkan sesi belajar yang telah
Anda rencanakan karena tidak tertarik dengan bidang studi, atau Anda
memiliki hal lain yang harus dilakukan, atau karena tugas yang diberikan
sangat sulit untuk dikerjakan. <br /><br />Pelajar yang berhasil tidak
pernah menunda waktunya untuk belajar. Jika Anda melakukannya, kegiatan
belajar Anda menjadi tidak efektif dan Anda tidak akan mendapatkan apa
yang dibutuhkan. Penundaan juga akan menimbulkan kekacauan dan menjadi
penyebab nomor satu dari kegagalan.<br /><br /><strong>6. Mulailah dengan pelajaran yang paling sulit</strong><br /><br />Tugas
atau pelajaran yang paling sulit akan membutuhkan usaha, mental, dan
energi yang paling besar. Anda sebaiknya memulai dengan hal ini. Sekali
Anda bisa menyelesaikan tugas yang paling berat ini, akan lebih mudah
untuk menyelesaikan sisanya. Percaya atau tidak, memulai dengan
pekerjaan yang paling sulit akan membawa peningkatan yang sangat besar
bagi keefektifan sesi belajar dan performa akademis Anda.<br /><br /><strong>7. Selalu review catatan Anda sebelum mulai mengerjakan tugas</strong><br /><br />Hal
yang pasti, sebelum Anda dapat mereview catatan yang dimiliki, maka
Anda harus memiliki catatan tersebut. Pastikan bahwa Anda selalu membuat
catatan yang baik selama di kelas. Sebelum memulai setiap sesi belajar
dan mengerjakan tugas utama yang harus diselesaikan, pastikan Anda tahu
bagaimana mengerjakannya dengan benar. <br /><br /><strong>8. Pastikan tidak ada gangguan selama belajar</strong><br /><br />Carilah
tempat belajar yang aman dari gangguan. Ketika Anda terganggu saat
belajar maka itu akan membuyarkan konsentrasi dan kegiatan belajar
menjadi tidak efektif. <br /><strong><br />9. Manfaatkan kelompok belajar dengan efektif</strong><br /><br />Pernah
mendengar pepatah, "Dua kepala lebih baik daripada satu kepala?".
Pepatah ini bisa jadi benar untuk diterapkan dalam kegiatan belajar.
Belajar secara kelompok akan membawa sejumlah keuntungan, diantaranya,
mendapatkan bantuan dari pelajar lainnya saat Anda berjuang untuk
memahami sebuah konsep, menyelesaikan tugas dengan lebih cepat, dan
berbagi pengetahuan dengan pelajar lain yang akan membantu mereka dan
diri Anda sendiri untuk menginternalisasi persoalan. Tetapi, kelompok
belajar akan menjadi tidak efektif ketika tidak terstruktur dan anggota
grup minim persiapan. <br /><strong><br />10. Review catatan, tugas, dan materi lainnya setiap akhir pekan</strong><br />Pelajar
yang sukses biasanya selalu mereview apa yang telah mereka pelajari
selama seminggu di setiap akhir pekan. Cara ini akan membuat mereka
mempersiapkan diri lebih baik untuk melanjutkan pembelajaran
konsep-konsep baru pada pekan berikutnya. <br /><br />Yakinlah, saat
menerapkan trik-trik ini dalam belajar akan membawa perubahan dan
peningkatan yang signifikan dalam catatan akademis dan keberhasilan
studi Anda. Kuncinya, jangan putus asa!
<br />
<div class="left pr_5 pt_5 font11 c_abu">
<strong>Sumber :</strong></div>
<div class="left pt_5 c_abu01_kompas2011 font13">
Education Corner</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8671368475018451361.post-85298841081019543532012-01-05T04:52:00.000-08:002012-01-05T04:52:56.956-08:00<br />
<strong> Mana Gaya Belajar Anda?</strong><br />
<a name='more'></a><strong><br /></strong><br />
<strong>KOMPAS.com</strong> - Setiap orang pasti memiliki preferensi
mengenai gaya belajar yang dinilai efektif dan menguntungkan bagi
dirinya. Ada yang tipe auditori atau lebih efektif dengan mendengarkan,
visual, logis, sosial, soliter, atau pun gaya taktil. Terkadang,
gaya-gaya belajar yang diterapkan sesuai dengan kondisi dan situasi yang
dihadapi. Sangat memungkinkan juga, bagi seseorang yang "doyan"
belajar, akan mengeksplorasi dan mengembangkan gaya belajarnya sehingga
lebih bisa menemukan yang paling cocok untuk digunakan. <br /><br />Mari mengenali, kira-kira seperti apa gaya belajar Anda dan mengevaluasinya, apakah sudah efektif?<br /><br /><strong>Gaya visual</strong><br />Pembelajar
dengan gaya visual akan lebih baik menyerap informasi yang didapatkan
melalui gambat, video, graifs, dan teks buku. Orang-orang dengan tipe
ini akan mendapatkan keuntungan ketika informasi disajikan melalui
proyektor, papan tulis, dalam sebuah kertas, atau buku. <br /><br />Penyuka
gaya visual biasanya selalu memastikan catatan yang mereka buat dengan
detil, dan selalu menyediakan waktu ekstra hanya untuk mereview kembali
informasi yang didapatnya dengan membaca buku. <br /><br />Seringkali, pembelajar gaya visual juga membuat sebuah gambar dan diagram ketika mencoba untuk memahami suatu subjek.<br /><br /><strong>Gaya auditori</strong><br />Pembelajar
dengan gaya auditori akan merasa lebih efektif menyerap informasi hanya
dengan mendengarkan materi yang dipresentasikan dosen atau pembicara,
melalui rekaman suara, dan bentuk lain dari komunikasi verbal. <br /><br />Ketika
seorang dengan gaya visual lebih nyaman dengan membaca buku atau
menyaksikan melalui video, maka pembajar auditori merasa lebih baik
dengan menghadiri sebuah kelas perkuliahan untuk mendengarkan langsung
dari sang dosen.<br /><br /><strong>Gaya taktil</strong><br />Pembelajar
dengan tipe taktil akan menyimpan informasi dengan baik jika turut
terlibat dan berpartisipasi, sehingga ia bisa bergerak dan melakukan
sentuhan langsung. Pembelajar tipe ini juga dikenal dengan pembelajar
tipe kinestetik. <br /><br />Contoh dari gaya ini, biasanya bagi para siswa
yang belajar bidang otomotif. Mereka akan mampu memelajari lebih baik
dengan langsung mengutak-atik mobil daripada duduk di kelas mendengarkan
dosen atau membaca buku. Lainnya, akan sangat antusias ketika
ditugaskan untuk melakukan percobaan di laboratorium.<br /><br /><strong>Gaya logis</strong><br />Seseorang
yang unggul dalam matematika dan memiliki keterampilan yang kuat
penalaran logis biasanya masuk kategori pembelajar logis. Mereka melihat
pola cepat dan memiliki kemampuan yang tajam untuk menghubungkan
informasi yang tampaknya tidak masuk akal bagi orang lain. <br /><br />Pembelajar
gaya logis akan menyimpan informasi dengan lebih baik melalui gambaran
koneksi yang dibuatnya setelah mengorganisir segala informasi yang
didapat.<br /><br /><strong>Gaya sosial</strong><br />Pembelajar gaya sosial
biasanya unggul dalam menulis dan kemampuan komunikasi verbalnya.
Orang-orang dengan tipikal ini akan gampang berbicara dengan orang lain
dan sering memahami perspektif mereka. Oleh karena itu, tak jarang orang
akan meminta nasehat dari para pembelajar gaya sosial ini. Mereka juga
dikenal bisa bekerja baik dalam kelompok dan menyukai berkonsultasi
dengan guru secara individual.<br /><strong><br />Gaya soliter</strong><br />Pembelajar
gaya soliter biasanya lebih suka bekerja sendiri dalam bentuk yang
lebih privasi. Mereka tidak tergantung kepada orang lain atau
mengharapkan bantuan orang lain dalam memecahkan masalah studinya. <br /><br />Orang
dengan tipe ini akan menganalisa apa yang mereka pelajari dengan
preferensi dan metode sendiri. Dengan kesenangannya bekerja sendiri,
sangat memungkinkan mereka akan membutuhkan waktu lebih banyak untuk
memecahkan permasalahan yang ditemukan. <br /><br />Nah, untuk menentukan
mana gaya terbaik dan efektif bagi Anda dalam menyerap informasi yang
didapat selama proses yang belajar, temukan gaya yang bisa membuat Anda
nyaman. Ketepatan gaya dalam belajar akan bermanfaat dalam mendukung
kesuksesan belajar dan masa depan Anda!
<br />
<div class="left pr_5 pt_5 font11 c_abu">
<strong>Sumber :</strong></div>
<div class="left pt_5 c_abu01_kompas2011 font13">
Education Corner</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8671368475018451361.post-62053972119350702542012-01-02T19:36:00.000-08:002012-01-02T19:42:17.834-08:00Tips jadi guru yang menyenangkan <a href="http://edukasi.kompas.com/read/2012/01/03/09185611/Jadi.Guru.yang.Menyenangkan.Ini.Tipsnya.">klik disini</a>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8671368475018451361.post-3599774580982507112012-01-02T19:16:00.000-08:002012-01-02T19:16:34.905-08:00Adab Terhadap buku <a href="http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/12/01/03/lx7c8s-adab-terhadap-buku-ala-islam-bag-1">klik disini</a>Unknownnoreply@blogger.com0